Google Maps Hapus Jalur Tigawasa-Lovina
Diusulkan Dinas Kominfo Buleleng
Berdasarkan balasan dari pihak Google, Dinas Kominfosanti lantas memberikan sejumlah opsi rute yang direkomendasikan dan lebih aman menuju Lovina dari arah Denpasar.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng mengusulkan menghapus jalur Tigawasa - Lovina dari aplikasi Google Maps. Jalur tersebut dinilai curam sehingga berbahaya bagi yang tidak terbiasa melintas. Bahkan beberapa kali terjadi insiden kecelakaan di jalur tersebut yang melibatkan wisatawan dan menimbulkan korban jiwa.
Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, pihaknya mengajukan usulan penghapusan jalur Tigawasa - Lovina dari Google Maps. “Sudah kami usulkan ke pihak Google melalui email pada 27 Mei 2024 lalu, dan ditindaklanjuti pada 1 Juni 2024,” jelasnya, dikonfirmasi Rabu (18/12) siang.
Berdasarkan balasan dari pihak Google, Dinas Kominfosanti lantas memberikan sejumlah opsi rute yang direkomendasikan dan lebih aman menuju Lovina dari arah Kota Denpasar. Rute alternatif tersebut di antaranya rute via Gitgit - Sukasada, rute via Wanagiri - Kaliasaem, dan rute via Wanagiri - Temukus.
Usulan itu kemudian ditindaklanjuti oleh Google dengan menghapus rute menuju Lovina via Temukus yang dikenal curam, sempit, dan berbahaya. “Tanggal 19 Juni 2024 perubahan yang diajukan sudah berhasil. Rute tersebut sudah ditutup oleh Google Maps. Di Google Maps juga diberikan tanda rawan kecelakaan,” lanjutnya.
Suarmawan mengakui, meski sudah dihapus, jalur tersebut tak sepenuhnya menghilang dari aplikasi Google Maps. Sehingga pengguna aplikasi tersebut masih bisa mengakses jalur itu. “Tapi memang menghapus jalurnya pasti sulit. Misalkan pengendara kelewatan di maps, pasti dicarikan jalur terdekat sesuai dengan yang sudah terlanjur dilalui,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra mengatakan, pihaknya dengan kepolisian setempat sudah memasang rambu di jalur Tigawasa untuk mengantisipasi pengendara menempuh jalur ekstrem dan berbahaya. Petunjuk jalan dipasang menunjukkan arah dengan akses jalan yang lebih aman.
“Kami tetap mengimbau pengendara untuk berhati-hati dengan memasang rambu portable maupun rambu permanen. Dan menganjurkan pengendara lebih mempelajari alat angkut kendaraannya terutama motor matik yang dipergunakan,” ujarnya.
Untuk diketahui, di jalur Tigawasa - Lovina kerap terjadi kecelakaan. Terbaru pada Senin (16/12) lalu satu keluarga asal Desa/Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mengalami kecelakaan di jalur tersebut. Sang ibu, Kerlina Januarti, 29, tewas akibat kejadian tersebut.
Kapolsek Banjar, Kompol I Gede Putu Semadi mengatakan, rombongan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, itu melewati jalur Tigawasa setelah diarahkan oleh aplikasi Google Maps. Kondisi jalanan di jalur itu banyak turunan curam, berbelok-belok dan licin. Saat melintas, motor yang mereka tumpangi mengalami rem blong.
Selain insiden itu, tercatat sejumlah kecelakaan juga pernah terjadi di jalur Tigawasa - Lovina. Pada April lalu, seorang Youtuber bernama Nessie Judge nyaris mengalami kecelakaan di jalur tersebut saat menuju Logina. Mobil yang ia tumpangi macet saat melewati jalur yang direkomendasikan oleh Google Maps itu.
Kemudian pada Mei 2024, seorang warga negara asing (WNA) bernama Paul Molyneaux, 43 tewas dalam kecelakaan tunggal di jalur Tigawasa - Lovina. Motor Yamaha Xeon DK 4859 KBD yang ia tumpangi bersama temannya mengalami rem blong. Saat itu ia menuju ke Lovina dari arah Kota Denpasar dengan mengambil jalur di Google Maps.7 mzk
Komentar