Sebagian Pasar Buka, TK Tertimbun Lumpur
Dampak Banjir di Desa Tulamben, Karangasem
AMLAPURA, NusaBali - Dampak banjir di Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Kamis (12/12), aktivitas Pasar Rubaya baru sebagian bisa dibuka. Sedangkan TK Santi Raksa Kumara belum bisa beraktivitas karena tertimbun lumpur.
"Warga gotong royong menyingkirkan lumpur dan pasir, tetapi material masih banyak di Pasar Rubaya, SDN 1 Tulamben dan TK Santi Raksa Kumara," jelas Perbekel Tulamben I Nyoman Pica, di Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Rabu (18/12).
Banjir bandang yang menerjang 34 rumah menyebabkan banyak tembok panyengker warga roboh. Sementara baru sebagian pedagang sembako di Pasar Rubaya yang bisa beraktivitas selebihnya masih terhalang material.
Petugas dari Pemkab Karangasem sempat turun ke lokasi membawa alat berat. Tetapi belum seluruh material bisa dibersihkan. Banjir bandang yang terjadi menurut Perbekel Tulamben I Nyoman Pica, di luar dugaan. Tiba-tiba air meluap dari sungai yang berhulu di Gunung Agung, menerjang pemukiman, SDN 1 Tulamben, Pasar Rubaya dan TK Santi Raksa Kumara.
Tembok panyengker SDN 1 Tulamben yang jebol di bagian belakang sekolah menyebabkan, material pasir, kerikil, lumpur dan batu masuk ke halaman sekolah.
Tampak anggota Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Desa Tulamben Aipda I Gede Widiana, bersama anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa) Desa Tulamben Sertu I Gede Sulitra bergotong royong bersama siswa SDN 1 Tulamben menyingkirkan material pasir yang masuk halaman sekolah. Sejumlah siswa ikut memindahkan pasir dikoordinasikan Kasek Wayan Kanca.
Mengingat banyaknya material, sehingga belum sepenuhnya bisa dipindahkan agar aktivitas normal kembali. Syukurnya, aktivitas siswa di SDN 1 Tulamben, tidak lagi ada kegiatan belajar mengajar, tinggal menunggu menerima rapor semester 2, Sabtu (21/12).
Material di SDN 1 Tulamben bagian depan telah bersih, tetapi material di halaman tengah dan halaman belakang belum bisa dipindahkan. "Sebelumnya sempat terjadi banjir seperti ini, 30 tahun lalu, sebenarnya di lokasi banjir itu sebelumnya adalah sungai," katanya.
Selain 34 rumah rusak, 8 kepala rumah tangga sempat terisolir pemukimannya, karena jalur tertutup material, dan jalannya tergerus yakni I Gede Agus, I Kadek Sekar, I Kadek Joliana, I Komang Alit, Gede Karya, I Gede Arka, I Kadek Desi Wijaya dan I Ketut Gari, total sebanyak 35 jiwa.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa mengatakan, selain melakukan penanganan dengan memindahkan material, juga menyerahkan bantuan kepada korban banjir bersama Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Dinas Koperasi UKIM Perindustrian dan Perdagangan.
"Pertama kami tangani menyingkirkan material pasir yang menutupi jalan raya, agar akses lalulintas normal, selanjutnya menangani material yang masuk sekolah, pasar dan pemukiman penduduk," jelas Kepala Pelaksana BPBD Ida Ketut Arimbawa.7k16
Komentar