Tak Nganggur pasca Pemilu-Pilkada 2024, KPU Badung Lakukan Pendidikan Pemilih sampai 2029
MANGUPURA, NusaBali.com - Setelah Pemilu 2024 tuntas dan jelang finalisasi tahapan akhir Pilkada tahun ini, KPU Kabupaten Badung rupanya tidak menganggur. Program-program pendidikan pemilih untuk Pemilu dan Pilkada 2029 sudah akan dimulai tahun depan.
“Di tahun yang tanpa tahapan pemilu maupun pemilihan, kami akan tetap melaksanakan pendidikan pemilih dan juga pemutakhiran data pemilih berkelanjutan,” ujar Anggota KPU Badung Agung Rio Swandisara ketika dihubungi NusaBali.com, Kamis (19/12/2024).
Kata Agung Rio yang juga Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Badung ini, program pendidikan pemilih dilakukan secara luring maupun daring. Ini untuk memastikan kesadaran dan partisipasi pemilih bisa lebih tinggi dari hajatan politik tahun ini.
Sebelum itu, Agung Rio menuturkan bahwa KPU memerlukan basis untuk menyusun strategi pendidikan pemilih. Untuk itu, akan dilakukan kajian soal partisipasi pemilih dari Pemilu-Pilkada 2024 ini baik secara internal maupun bekerja sama dengan perguruan tinggi di Bali.
“Januari 2025, kami akan mengkaji partisipasi pemilih untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi. Kajian ini baik dari sisi penyelenggara maupun dari sisi masyarakat,” beber Agung Rio.
Hasil kajian ini akan menjadi tolok ukur strategi apa yang perlu diambil agar partisipasi pemilih di Pemilu-Pilkada selanjutnya di tahun 2029 lebih tinggi. Sebab, secara ilmiah, akan terlihat apa-apa saja faktor penghambat pemilih untuk datang menggunakan hak pilih ke TPS.
Pada Pemilu 2024, 14 Februari lalu, tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Badung mencapai 89,50 persen. Sedangkan, partisipasi pemilih di Pilkada 2024 pada 27 November lalu mencapai 78,01 persen.
Di sisi lain, Ketua KPU Badung I GKG Yusa Arsana Putra berencana melakukan sosialisasi kepada pemilih secara berkelanjutan sampai Pemilu-Pilkada 2029. Namun, hal ini dapat dilakukan jika mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten Badung.
“Jika diizinkan pemda, kami akan melakukan sosialisasi pemilih terus-menerus selama lima tahun ke depan. Karena kalau tidak sedang tahapan, anggaran sosialisasi di KPU tidak ada kecuali ada hibah khusus untuk program yang menstimulasi kesadaran pemilih,” tutur Yusa Arsana, dihubungi Kamis.
Program sosialisasi ini akan dipecah menjadi dua strategi untuk wilayah utara dan selatan Badung. Sebab, kedua wilayah ini memiliki karakteristik pemilih yang berbeda pada Pilkada 2024 lalu. Wilayah utara partisipasinya tinggi, 87-90 persen. Wilayah selatan di bawah 73 persen.
Wilayah utara seperti Kecamatan Petang, Abiansemal, dan Mengwi didominasi pemilih rural dan tradisional. Wilayah selatan seperti Kecamatan Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan mayoritas pemilih urban dengan demografis yang sangat dinamis dan berubah-ubah. *rat
Komentar