Proyek Seawall Pura Luhur Uluwatu Terancam Molor
Hujan deras, angin kencang, dan gelombang laut yang tinggi beberapa kali memaksa penghentian sementara pekerjaan.
MANGUPURA, NusaBali
Proyek pembangunan seawall penanganan tebing retak di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung terancam tak bisa selesai tepat waktu alias molor dari target yang telah ditentukan. Sejauh ini proyek baru berjalan 70 persen.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung AA Rama Putra tak memungkiri hal tersebut. Hujan deras, angin kencang, dan gelombang laut yang tinggi beberapa kali memaksa penghentian sementara pekerjaan. Setidaknya sudah tiga kali gelombang di sekitar lokasi pekerjaan mencapai ketinggian maksimum dari susunan batu revetment yang ada.
“Meskipun ekstrem, selama ini ketinggian air laut belum melewati level revetment kita. Hanya percikan pecahan ombaknya saja yang sampai di atas revetment. Paling-paling cuaca yang ekstrem itu berlangsung selama satu jam, setelah itu pekerjaan lanjut lagi,” ujar Gung Rama pada Kamis (19/12) pagi.
Secara umum, meski ada kendala, progres proyek dipastikan masih berjalan sesuai rencana awal dengan capaian saat ini sebesar 70 persen. Namun, berdasarkan perkembangan terkini, estimasi penyelesaian proyek kemungkinan besar akan melampaui target akhir tahun.
“Secara estimasi memang akan melewati target, mengingat pekerjaan yang dilaksanakan memang tergolong berat. Apalagi di situasi cuaca seperti sekarang ini,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan seawall mencakup empat jenis pekerjaan utama, yaitu pembuatan jalan akses menuju pantai, revetment atau perlindungan tebing dengan susunan batu, penanganan keretakan tebing melalui metode penjaritan, dan renovasi Pura Beji. Pemerintah Kabupaten Badung sendiri telah menyiapkan anggaran Rp 78.642.040.886 untuk proyek ini. Anggaran bersumber dari APBD Badung.
Semua item pekerjaan tersebut, kata Gung Putra, telah berjalan sesuai progres masing-masing. Namun, dengan tantangan cuaca yang tidak menentu, Gung Rama berharap proyek ini dapat diselesaikan secepat mungkin. Dengan begitu dapat menjaga kelestarian dan keamanan kawasan Pura Luhur Uluwatu yang menjadi salah satu destinasi wisata ikonik di Bali. 7 ol3
Komentar