Dinsos Temukan 140 KK Miskin Tercecer
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 140 KK miskin tercecer ditemukan Dinas Sosial Buleleng. Temuan lapangan inipun di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Buleleng.
Puluhan KK yang tersebar di seluruh wilayah Buleleng ini didorong untuk masuk DTKS melalui musyawarah desa.
Kepala Dinas Sosial Putu Kariaman Putra, Jumat (20/12) kemarin mengatakan, jumlah KK miskin tercecer selama tahun 2024 ini ditemukan melalui laporan dari SDM Dinsos. Seperti pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), pendamping sosial, termasuk dari masyarakat langsung.
“Data tercecer ini kami dorong masuk DTKS dulu, lalu diupayakan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS), baru nanti diasesmen mendalam, apakah rumahnya layak huni, atau perlu program pemberdayaan kewirausahaan,” ungkap Kariaman.
Salah satu bedah rumah dari program TJSLP Bali untuk warga Desa Mayong, Kecamatan Seririt, Buleleng, yang dikunjungi Kepala Dinas Sosial Buleleng Putu Kariaman Putra, Jumat (20/12). –LILIK
Sementara itu upaya pengentasan kemiskinan di Buleleng, Kariaman menyebut terus diupayakan dengan berbagai program bantuan sosial, baik dari pemerintah maupun dari pihak swasta. Kariaman mengklaim angka kemiskinan di Buleleng kini ada di angka 39 ribu lebih. Namun yang menjadi prioritas penanganan adalah kemiskinan ekstrem sebanyak 348 KK.
“Yang sudah tertangani dengan intervensi berbagai program itu yang miskin ekstrem sebanyak 348 KK semuanya sudah tertangani, mulai dari bantuan bedah rumah, PKH, bantuan pangan, jaminan kesehatan hingga BSU (Bantuan Sosial Uang),” terang Kariaman.
Kemiskinan ekstrem selain sudah mendapatkan penanganan tuntas, ada 3 KK diantaranya dilaporkan siap dikeluarkan dari data dan dihentikan bantuannya. Satu KK pindah ke Denpasar, 2 KK lainnya dinyatakan sudah mampu secara ekonomi.
Sementara itu penanganan kemiskinan di Buleleng tahun ini juga dibantu 19 unit bedah rumah dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) Bali. “Dari 39 KK DTKS yang rumahnya tidak layak huni kami ajukan untuk mendapatkan bantuan, tetapi yang disetujui baru 19 unit. Ada juga 10 unit dari program ngerombe Provinsi Bali dan 3 unit rumah serangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Terus kita upayakan mencari celah-celah untuk memaksimalkan penanganan kemiskinan,” kata Kariaman.7 k23
Komentar