Tanah Longsor Hantam Perumahan
Dua Motor Hanyut, Kerugian Capai Rp 100 Juta
TABANAN, NusaBali - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Tabanan pada Sabtu (21/12) pagi menyebabkan tanah longsor di Perumahan Mahapertiwi, Banjar Jagasatru, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Longsor ini terjadi sekitar pukul 09.00 Wita, dipicu oleh luapan Sungai Yeh Datu yang arusnya menjadi sangat deras.
Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu Gusti Made Beratha, menerangkan longsor ini menggerus pekarangan milik korban bernama Saniyasari, 24, seorang mahasiswa yang tinggal di lokasi tersebut. Pekarangan dengan luas sekitar 10 x 3 meter itu tergerus, mengakibatkan tiga kamar kos dan sebuah garasi milik korban hilang dihantam longsor.
“Selain itu, dua sepeda motor milik penghuni kos, yaitu Honda Beat dan Yamaha Vixion, juga hanyut terbawa arus. Beruntung, kedua kendaraan tersebut sudah berhasil ditemukan,” ujar Iptu Beratha.
Korban mengaku sempat terkejut saat mendengar suara gemuruh, namun tanpa disadari pekarangannya sudah longsor dan sebagian bangunan ikut terbawa arus. Kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp 100 juta. Selain bangunan yang ambruk, penghuni kos juga kehilangan sejumlah barang berharga. “Pekarangan korban tergerus arus deras, sehingga menyebabkan longsor. Beruntung tidak ada korban, namun kejadian ini menimbulkan kerugian material yang cukup besar,” tambah Iptu Beratha.
Sementara saksi mata, Sonik, 51, seorang pedagang yang juga tinggal di sekitar lokasi mengatakan, peristiwa longsor terjadi dengan sangat cepat. Sungai Yeh Datu memang kerap meluap saat hujan deras. Dia mengaku selalu khawatir ketika hujan lebat, apalagi longsor kali ini cukup parah.
Aparat kepolisian yang mendapatkan laporan tanah longsor telah meminta keterangan saksi-saksi. Hingga kini, polisi terus berkoordinasi untuk memberikan petunjuk kepada pihak terkait mengenai langkah penanganan lebih lanjut.
Iptu Beratha mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor atau dekat aliran sungai, untuk tetap waspada terhadap potensi bencana saat musim hujan. “Kami mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, mengingat cuaca ekstrem masih mungkin terjadi. Pastikan untuk selalu memantau kondisi lingkungan sekitar,” pungkasnya. cr79
Komentar