30 Pecalang Desa Culik Diberi Pelatihan
AMLAPURA, NusaBali - Desa Adat Culik, Kecamatan Abang, Karangasem, menggelar pelatihan pecalang melibatkan 30 anggota dari 13 banjar adat. Narasumbernya dari Koramil Abang, Polsek Abang, dan MDA Kecamatan Abang.
Materi tentang tugas dan fungsi pecalang serta etika Pelatihan pecalang berlangsung di Wantilan Desa Adat Culik, Banjar Adat Amerta Sari, Desa Adat Culik, Kecamatan Abang, Karangasem, Selasa (24/12).
Tiga narasumber memberikan pembekalan, Bati Tuud (Bintara Tinggi Tata Usaha Urusan Dalam) Koramil Abang Peltu I Gede Gandarani, Kapolsek Abang AKP I Komang Susiawan, dan Bendesa Alitan MDA Kecamatan Abang I Wayan Gede Surya Kusuma.
Pecalang yang dikoordinasikan Kelian Pecalang I Made Putu Lae, yang berasal dari 13 banjar adat yakni Amerta Sari, Tegalinggah, Kangkang, Kebon, Buayang, Pekandelan, Mekar Sari, Babakan, Amed, Lebah, Jemeluk, Geria dan Seloni. Peltu Gandarani memaparkan pecalang diperlukan untuk menjaga keamanan desa, terutama saat upacara agama, harapannya agar upacara lancar, misalnya saat upacara pangerupakan, Nyepi, ngaben massal, melasti dan yang lainnya.
Sebenarnya, lanjut Peltu Gandarani, tugas pecalang cukup banyak, menangani konflik antar warga, berkoordinasi dengan petugas TNI dan Polri, komunkasiakan mesti beretika dan wajib mengenakan pakaian khas pecalang. Pecalang mesti bertempat tinggal di desa tersebut guna memudahkan berkoordinasi mana kala terjadi masalah.
"Pecalang wajib mengetahui wilayah, wajib mengetahui warga, guna memudahkan mengidentifikasi mana kala terjadi kesalahpahaman," jelasnya.
Pecalang juga mengedukasi krama mana kala menggelar persembahyangan agar usai ngaturang banten, tidak menancapkan dupa menyala di palinggih, Tujuannya agar kasus kebakaran Pura Puseh, tidak terulang.
Tugas-tugas pecalang katanya cukup berat, itulah sebabnya, tidak perlu ngayah di bidang lain. "Pecalang saat menjalankan tugasnya mesti humanis, tegas, dalam menjalankan tugasnya," tambahnya.
Kapolsek Abang AKP Susiawan, juga memaparkan hal yang sama. Selama bertugas, terutama saat di jalan raya, bersinergi dengan petugas polisi mengatur kelancaran arus lalulintas agar upacara berjalan lancar.
Hadir, Petajuh Bendesa Adat Culik I Nyoman Darmika, Bendahara II I Wayan Suartama, Baga Pawongan I Wayan Jaya dan prajuru lainnya. I Wayan Jaya mengatakan, pentingnya menggelar pelatihan agar anggota pecalang mendapatkan edukasi di bidang, tata cara mengamankan wilayah desa.
"Misalnya di saat perayaan Nyepi, anggota pecalang dari banjar adat setempat mengamankan wilayah banjar adatnya, sehingga semua anggota pecalang diberdayakan," jelas Jaya.7k16
Komentar