Desa Tulamben Kembali Diterjang Banjir Bandang
Sekolah dan Pasar Tertimbun Material Banjir
AMLAPURA, NusaBali - Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem kembali diterjang banjir bandang tepatnya di Banjar Beluhu Kangin, Desa Tulamben, Selasa (24/12).
Banjir mengakibatkan SDN 1 Tulamben, Pasar Rubaya, dan TK Santhi Raksa Kumara kembali ditimbun lumpur, pasir dan kerikil.
Pada banjir sebelumnya yang terjadi, Kamis (12/12) lalu, tembok belakang SDN 1 Tulamben jebol menyebabkan material langsung menerobos halaman tengah dan depan sekolah. “Banjir kali ini yang kena dampak SDN 1 Tulamben, Pasar Rubaya dan TK Santhi Raksa Kumara. Selain itu jalan provinsi dan jalan desa juga diterjang banjir bandang ini. Sedangkan rumah-rumah penduduk tidak ada yang kena,” jelas Perbekel Tulamben I Nyoman Pica kepada NusaBali di Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Rabu (25/12). Dia mengatakan material akibat banjir sebelumnya di SDN 1 Tulamben dan Pasar Rubaya belum tuntas dievakuasi, tapi kini banjir kembali menerjang. Material yang menimbun TK Santhi Raksa Kumara belum dapat penanganan, kini kembali ditumpuk material yang baru.
Pada kejadian pertama siswa TK Santhi Raksa Kumara terpaksa pindah belajar di Bale Desa Tulamben. Selanjutnya mulai dilakukan pembersihan menyasar tumpukan material di jalan provinsi dan kabupaten. Banjir itu terjadi kata Perbekel Pica karena merupakan jalur sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Saat banjir terjadi, Kamis (12/12) lalu sebanyak 34 rumah terdampak kemasukan material, sebanyak 8 kepala rumah tangga sempat terisolir pemukimannya, dengan kepala keluarga yakni I Gede Agus, I Kadek Sekar, I Kadek Joliana, I Komang Alit, Gede Karya, I Gede Arka, I Kadek Desi Wijaya dan I Ketut Gari, total sebanyak 35 jiwa.
Dalam bencana banjir, Selasa kemarin jalan raya menuju akses rumah penduduk ada yang jebol, sehingga material akibat banjir meluber. Jalan pun tidak bisa dilintasi kendaraan. Kebetulan saat kejadian, siswa SDN 1 Tulamben dan TK Santhi Raksa Kumara libur. Sehingga di dua sekolah itu, tidak ada aktivitas. Sedangkan Pasar Rubaya yang sempat buka sebagian, kali ini kembali terganggu material pasir, lumpur dan kerikil. Agar bisa kembali beraktivitas terlebih dahulu agar material kiriman itu disingkirkan.
Bendesa Adat Beluhu, Desa Tulamben, I Komang Artika menambahkan lokasi Pasar Rubaya itu merupakan alur sungai, sehingga setiap terjadi hujan lebat di Gunung Agung, dipastikan dapat kiriman banjir, karena berhulu di Gunung Agung. Mantan anggota DPRD Karangasem ini mengatakan mengingat perkembangan jumlah penduduk terus bertambah, dan kebutuhan lahan untuk tempat tinggal terus meningkat, sehingga di alur sungai juga dibangun tempat tinggal dan fasilitas umum.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa berencana berkoordinasi dengan Dinas PUPRKIM (Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman) Karangasem. “Maksudnya agar dibuat kajian, membangun sodetan, sehingga aliran sungai tidak lagi menerjang pemukiman, sekolah dan pasar,” harap Ida Ketut Arimbawa. 7 k16
1
Komentar