Banjir di Jalan Bumi Ayu Sanur, Wisman Dievakuasi
DENPASAR, NusaBali - Banjir setinggi lutut orang dewasa melanda kawasan Jalan Bumi Ayu, Kelurahan Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar akibat hujan deras melanda Denpasar, Rabu (25/12) pagi.
Banjir di kawasan langganan banjir di musim hujan tersebut terjadi hingga siang hari. Sejumlah warga dan wisatawan pun harus dibantu untuk evakuasi oleh petugas BPBD.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa mengatakan mendapatkan informasi banjir dari warga dan langsung menerjunkan perahu karet untuk membantu evakuasi warga yang terdampak banjir. Bahkan menurutnya, ada 4 orang wisatawan mancanegara (Wisman) yang ikut dievakuasi.
Warga berjalan menerobos banjir yang menggenangi kawasan Jalan Bumi Ayu, Sanur, Denpasar, Rabu (25/12). –ANTARA
Gus Joni menambahkan, proses evakuasi dilaksanakan pada pukul 10.30 Wita. Selain itu, pihaknya juga membantu warga yang melakukan aktivitas di kawasan tersebut. “Sebanyak 4 wisman dievakuasi saat check out dari vila di Jalan Bumi Ayu, kami bantu dengan perahu karet,” jelasnya. Kata dia, ketinggian banjir tersebut setinggi lutut orang dewasa. “Untuk penyedotan banjir langsung ditangani dengan menggunakan pompa milik Dinas PUPR,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Denpasar, Gandi Dananjaya Suarka mengatakan pihaknya melakukan pemetaan terhadap titik yang kerap menjadi langganan banjir maupun genangan saat musim hujan. Jika turun hujan deras, titik-titik tersebut langsung diatensi. Bahkan kawasan tersebut terus dipantau termasuk terkait dengan sumbatan dari saluran air. Apalagi akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025 nanti, merupakan musim penghujan termasuk di Denpasar. “Kami petakan titik-titik genangan atau banjir di 4 kecamatan di Denpasar. Saat turun hujan langsung kami atensi,” paparnya.
Adapun sebaran titik-titik banjir atau pun genangan ini, yakni di Denpasar Utara di kawasan Jalan Tunjung Tutur dan Jalan Ahmad Yani. “Biasanya di sini banyak sampah yang menyumbat saluran air sehingga air naik, juga sedimentasi kami keruk,” imbuhnya. Lalu untuk Denpasar Timur yakni di kawasan Jalan Padma, dan Jalan Siulan. Titik terbanyak menurutnya berada di wilayah Denpasar Selatan seperti kawasan Bumi Ayu, Pemogan, dan beberapa wilayah di Pedungan. Dan untuk kawasan Denpasar Barat yang diatensi khusus yakni Jalan Gunung Salak dan Jalan Pura Demak.
Gandhi menambahkan, penyebab banjir di Denpasar yakni penyempitan saluran air, pendangkalan, sumbatan sampah dan juga kerusakan drainase. Kebanyakan dikarenakan adanya sampah yang dibuang sembarangan atau pun limbah rumah tangga dan usaha yang dibuang ke saluran air. “Kebanyakan penyebab banjir itu rata-rata penyumbatan sampah dan pengendapan limbah rumah tangga atau usaha yang dibuang ke saluran air,” ujar Gandhi. Untuk antisipasi banjir tersebut, pihaknya semakin gencar menerjunkan petugas. Wilayah Denpasar dibagi menjadi 5 titik, dan masing-masing titik sebanyak 15 petugas dari pasukan biru PUPR diterjunkan. 7 mis
1
Komentar