nusabali

Bupati Tamba Minta Jajaran Cepat Tangani Dampak Banjir

  • www.nusabali.com-bupati-tamba-minta-jajaran-cepat-tangani-dampak-banjir

NEGARA, NusaBali - Bupati Jembrana I Nengah Tamba menekankan pentingnya koordinasi dan langkah nyata dalam menghadapi bencana alam. Terutama banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jembrana. Meski belum dapat menangani seluruh akar persoalan, dia meminta agar jajaranya bisa bergerak cepat dalam menangani warga yang terdampak banjir.

Hal tersebut ditekankan Bupati Tamba saat meninjau sekaligus memberikan bantuan kepada korban terdampak banjir di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa (24/12). Dia menyebut stok sembako dan peralatan yang dibutuhkan untuk meringankan beban masyarakat telah disalurkan kepada warga yang terdampak.

"Sejak sebelumnya kami telah melaksanakan rapat dengan seluruh jajaran terkait kebencanaan di setiap kecamatan. Hari ini, apa yang kita miliki, baik sembako maupun alat bantu, sudah kami salurkan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir," ujar Bupati Tamba.

Bupati Tamba juga menyampaikan dirinya telah melakukan diskusi intensif dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Jembrana, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahaan dan Kawasan Permukiman (Kadis PUPRPKP), Kepala BPBD Jembrana, serta Kepala Desa yang terdampak. 

Menurutnya, meskipun upaya perbaikan infrastruktur seperti drainase di Desa Pengambengan sudah dilakukan, banjir yang sering melanda wilayah ini tetap menjadi tantangan besar.

"Pengambengan memiliki kawasan rendah yang menjadi penampung hujan air dari utara, seperti sawah dan sungai. Jika curah hujan mencapai 8 jam, wilayah ini berubah seperti danau. Kami harus lebih fokus pada intervensi untuk mengurangi dampak banjir yang terjadi secara mendadak," ucap Bupati Tamba.

Lebih lanjut, Bupati Tamba menekankan pentingnya mitigasi bencana yang berkelanjutan di kawasan Pengambengan yang merupakan salah satu kontribusi besar bagi Kabupaten Jembrana. Dia berharap program mitigasi ini dapat dimasukkan ke dalam anggaran tahun 2026, mengingat APBD 2025 sudah ditetapkan pada akhir tahun 2024 ini.

"Banjir yang terjadi di Pengambengan, yang bahkan bisa menyerupai danau dalam kondisi curah hujan tinggi, harus segera ditangani lebih serius. Kami perlu melakukan intervensi lebih lanjut untuk menangani masalah ini, karena Pengambengan adalah daerah rendah yang sering menjadi penampung air dari aliran sungai dan sawah," jelas Bupati Tamba.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra, mengungkapkan ada puluhan rumah warga di Pengembangan yang sempat terendam air saat terjadi hujan lebat, Senin (23/12). Banjir itu dipicu luapan air dari kawasan hulu yang juga diperparah bagian hilir di Pengambengan tidak bisa berjalan maksimal akibat air laut yang sempat membesar.

Jika terjadi hujan deras yang cukup lama, kata Agus Artana, maka beberapa kawasan di Pengambengan sudah pasti akan kebanjiran. Untuk itu, pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi, seperti meningkatkan kewaspadaan di daerah rawan bencana.

"Kami harap masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Terutama di daerah-daerah yang rawan bencana, baik itu yang rawan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Penekanan utama kita, tentu agar selalu waspada, jangan sampai terjadi korban jiwa," ucap Agus Artana.7ode

Komentar