nusabali

Indonesia Dituntut Bersatu Untuk ke Piala Dunia 2026

  • www.nusabali.com-indonesia-dituntut-bersatu-untuk-ke-piala-dunia-2026

JAKARTA, NusaBali - Timnas Indonesia dituntut bersatu dan bertarung habis-habisan dalam sisa empat laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Menurut Ketua PSSI, Erick Thohir, Timnas mesti konsentrasi maksimal untuk dalam laga penentu peluang lolos ke Piala Dunia 2026.

Saat ini, Indonesia di peringkat ketiga klasemen sementara Grup C dengan enam poin dari enam laga, sama seperti Arab Saudi di posisi keempat, Bahrain ke-5, dan China ke-6. Namun, Indonesia hanya terpaut satu angka dari Australia di urutan kedua. Ranking pertama diduduki Timnas Jepang dengan nilai 16.

Dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia akan bertandang ke Australia pada 20 Maret 2025 dan menjamu Bahrain pada lima hari berselang atau 25 Maret 2025. Lalu Tim Garuda bermain lagi pada 5 Juni 2025 melawan China, dan Jepang pada 10 Juni 2025.

"Menuju Piala Dunia 2026, kami mempunyai sisa empat pertandingan. Jadi, kami fokus untuk empat partai itu," ujar Erick Thohir dalam wawancaranya dengan media Korea Selatan, Best Eleven, yang diunggah di akun Instagramnya, @erickthohir.

Dua tim teratas di Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan mendapatkan tiket ke Piala Dunia 2026 di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Lalu posisi ketiga dan keempat Grup C bermain lagi di putaran keempat yang dibagi dua grup. Juara grup ke putaran final, runner-up diadu di putaran kelima.

Pemenang di putaran kelima akan berlaga di play-off antar-konfederasi Piala Dunia 2026 bersama negara-negara dari Amerika Selatan, Afrika, hingga Amerika Utara, Tengah, dan Karibia.

"Untuk lolos ke Piala Dunia 2026, harus menjadi peringkat satu dan kedua grup atau melewati play-off jika menjadi posisi ketiga dan keempat. Karena itu, kami harus bersatu dan bertarung kembali," ucap Erick Thohir.

Lebih jauh Erick Thohir mengibaratkan sepak bola dan Timnas Indonesia sebagai raksasa tertidur ketika diwawancarai kantor berita internasional yang berbasis di Inggris, Reuters.

"Kita harus membuat program agar bisa menjadi lebih baik. Dukungan pemerintah sangat penting, sektor swasta sangat penting, dan juga federasi," ucap pria yang juga Menteri BUMN RI itu. *

Komentar