Wisman Ngamuk di Bandara Ngurah Rai
Wisman New Zealand membenturkan kepala ke tembok dan bertingkah di luar kontrol. Wisman bersangkutan dievakusi ke RS menggunakan mobil patroli Avsec Angkasa Pura.
MANGUPURA, NusaBali
Seorang wisatawan asal New Zealand, Murphy Greyson Michael, 25, mendadak mengamuk saat berada di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (29/8) sekitar pukul 19.00 Wita. Belum diketahui motif aksi wisatawan itu. Namun, dugaan awal lantaran depresi.
Saat ini, wisatawan pemegang paspor bernomor LH278742 itu masih dalam penanganan medis di RS BIMC, Jalan Raya Bypass Ngurah Rai, Kuta, Badung.
Insiden mengamuknya wisatawan kelahiran Palmerston North, 28 Agustus 1992, ini ketika dia hendak terbang ke Perth, Australia dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Namun, sesaat setelah berada di dalam pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6007 itu, wisatawan tersebut kembali ke terminal lantaran mengeluh sesak napas. Oleh petugas ground handling Batik Air yang bersangkutan dievakuasi ke klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Setelah mendapat penanganan dari petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan, pasien tersebut merasa panik dan tidak terkendali. Bahkan, wisatawan ini secara tiba-tiba berlari masuk ke ruang isolasi dan mengunci diri dari dalam ruangan tersebut. Saat berada di dalam ruangan itulah, dia membuat kegaduhan. Nah, petugas yang mendengarnya langsung mendobrak pintu ruang isolasi tersebut. “Dia dibujuk oleh petugas dan seorang rekan wanitanya untuk tenang dan mengendalikan diri. Sehingga, situasi saat ini berangsur membaik,” ucap sumber di lingkup bandara, Rabu (30/8) siang.
Wisatawan yang mengamuk ini berhasil dikendalikan dan meminta untuk diberikan oksigen tabung. Petugas yang ada di TKP menurutinya dan memberikan tabung alat bantu napas tersebut. Keadaan kembali tak terkontrol setelah pasien yang diduga depresi ini meronta dan meloncat-loncat. Dia bahkan berlarian dan bersembunyi di dalam ruangan isolasi. Sesekali, wisatawan itu membenturkan kepala pada tembok. Karena takut akan keselamatan sang wisatawan, petugas Aviation Security (Avsec) Angkasa Pura I Terminal Keberangkatan Internasional mulai berdatangan untuk membantu dan mengamankannya. “Tentunya sangat berbahaya, baik itu keselamatan dia sendiri maupun wisatawan dan orang-orang di sekitarnya. Soalnya dia bergerak liar dan mendobrak semua yang ada di hadapannya,” imbuh sumber tadi.
Petugas bandara dan juga polisi yang turun tangan mengamankan sang wisatawan tersebut terpaksa mengevakuasinya ke RS BIMC untuk mendapatkan penanganan medis. Menariknya, sang wisatawan tersebut dievakuasi menggunakan mobil patroli Avsec, karena ditakutkan akan bertingkah jika dievakuasi menggunakan ambulans. Wisatawan itu tiba di RS BIMC sekitar pukul 19.20 Wita dan langsung mendapatkan penanganan medis. “Meski ada ambulans, tapi terlalu berisiko menghancurkan barang di dalam ambulans. Makanya pakai mobil patroli dan dikawal oleh anggota,” urai sumber tadi seraya mengakui sampai saat ini, wisatawan mengamuk itu masih dalam tahap observasi dari petugas medis.
Dikonfirmasi terpisah perihal insiden calon penumpang ngamuk itu, Kapolsek Kawasan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Kompol Krisna Mahardika belum berhasil dihubungi. *dar
Saat ini, wisatawan pemegang paspor bernomor LH278742 itu masih dalam penanganan medis di RS BIMC, Jalan Raya Bypass Ngurah Rai, Kuta, Badung.
Insiden mengamuknya wisatawan kelahiran Palmerston North, 28 Agustus 1992, ini ketika dia hendak terbang ke Perth, Australia dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Namun, sesaat setelah berada di dalam pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6007 itu, wisatawan tersebut kembali ke terminal lantaran mengeluh sesak napas. Oleh petugas ground handling Batik Air yang bersangkutan dievakuasi ke klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Setelah mendapat penanganan dari petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan, pasien tersebut merasa panik dan tidak terkendali. Bahkan, wisatawan ini secara tiba-tiba berlari masuk ke ruang isolasi dan mengunci diri dari dalam ruangan tersebut. Saat berada di dalam ruangan itulah, dia membuat kegaduhan. Nah, petugas yang mendengarnya langsung mendobrak pintu ruang isolasi tersebut. “Dia dibujuk oleh petugas dan seorang rekan wanitanya untuk tenang dan mengendalikan diri. Sehingga, situasi saat ini berangsur membaik,” ucap sumber di lingkup bandara, Rabu (30/8) siang.
Wisatawan yang mengamuk ini berhasil dikendalikan dan meminta untuk diberikan oksigen tabung. Petugas yang ada di TKP menurutinya dan memberikan tabung alat bantu napas tersebut. Keadaan kembali tak terkontrol setelah pasien yang diduga depresi ini meronta dan meloncat-loncat. Dia bahkan berlarian dan bersembunyi di dalam ruangan isolasi. Sesekali, wisatawan itu membenturkan kepala pada tembok. Karena takut akan keselamatan sang wisatawan, petugas Aviation Security (Avsec) Angkasa Pura I Terminal Keberangkatan Internasional mulai berdatangan untuk membantu dan mengamankannya. “Tentunya sangat berbahaya, baik itu keselamatan dia sendiri maupun wisatawan dan orang-orang di sekitarnya. Soalnya dia bergerak liar dan mendobrak semua yang ada di hadapannya,” imbuh sumber tadi.
Petugas bandara dan juga polisi yang turun tangan mengamankan sang wisatawan tersebut terpaksa mengevakuasinya ke RS BIMC untuk mendapatkan penanganan medis. Menariknya, sang wisatawan tersebut dievakuasi menggunakan mobil patroli Avsec, karena ditakutkan akan bertingkah jika dievakuasi menggunakan ambulans. Wisatawan itu tiba di RS BIMC sekitar pukul 19.20 Wita dan langsung mendapatkan penanganan medis. “Meski ada ambulans, tapi terlalu berisiko menghancurkan barang di dalam ambulans. Makanya pakai mobil patroli dan dikawal oleh anggota,” urai sumber tadi seraya mengakui sampai saat ini, wisatawan mengamuk itu masih dalam tahap observasi dari petugas medis.
Dikonfirmasi terpisah perihal insiden calon penumpang ngamuk itu, Kapolsek Kawasan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Kompol Krisna Mahardika belum berhasil dihubungi. *dar
1
Komentar