Waspadai Penyakit Hewan Kurban
Pemeriksaan post mortem menitikberatkan pada potensi penyakit cacing hati dan kuku termasuk flu hewan pada sapi dan kambing.
SINGARAJA, NusaBali
Puluhan tim medis disiapkan Dinas Pertanian (Distan) Buleleng, Kamis (31/8) ini. Tim ini mewaspadai penyakit dan siap memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha. Sejumlah dokter hewan tersebut akan disebar ke sembilan kecamatan di Buleleng. Target pemeriksaan, hewan kurban itu layak disembelih dan dikonsumsi.
Pemeriksaan hewan kurban di masing-masing kecamatan akan dilakukan sejumlah tenaga medis. Jumlahnya menyesuaikan dengan jumlah rumah jagal di masing-masing kecamatan. Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Buleleng drh Putu Martana, Rabu (30/8), mengatakan pengecekan kesehatan hewan akan dilakukan dua kali. Yakni, sebelum disembelih melalui pengecekan ante-mortem dan setelah disembelih dalam pengecekan post mortem.
Pemeriksaan saat ante-mortem akan memeriksa hewan dari segi fisik, apakah layak disembelih atau tidak. Selanjutnya pemeriksaan post mortem menitikberatkan pada potensi penyakit cacing hati dan kuku termasuk flu hewan pada sapi dan kambing. Meski beberapa tahun ini pihaknya mengaku belum pernah menemukan hewan kurban dengan penyakit, tetapi Dinas Pertanian tetap mengantisipasi.
Pemeriksaan juga menyasar kemungkinan kecurangan pedagang yang sering melakukan gelonggong air pada hewan-hewan yang akan dijual. Tujuannya, ingin mendapatkan keuntungan lebih banyak. Tes kadar air pada hewan akan dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut, bersamaan dengan pengecekan kesehatan hewan sebelum disembelih. Penekanan pun diberikan kepada tukang jagal hewan kurban yang nantinya akan bertugas untuk tetap memperhatikan kebersihan saat menyembelih hewan. Sehingga kemungkinan daging kurban terkontaminasi cacing atau mikro organism lainnya dapat ditekan.
Sampai saat ini, peternak di Buleleng masih mampu menyuplai kebutuhan hewan kurban Idul Adha. Ada sekitar 122.000 ekor kambing dan 110.000 ekor sapi disiapkan untuk kurban. *k23
Pemeriksaan hewan kurban di masing-masing kecamatan akan dilakukan sejumlah tenaga medis. Jumlahnya menyesuaikan dengan jumlah rumah jagal di masing-masing kecamatan. Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Buleleng drh Putu Martana, Rabu (30/8), mengatakan pengecekan kesehatan hewan akan dilakukan dua kali. Yakni, sebelum disembelih melalui pengecekan ante-mortem dan setelah disembelih dalam pengecekan post mortem.
Pemeriksaan saat ante-mortem akan memeriksa hewan dari segi fisik, apakah layak disembelih atau tidak. Selanjutnya pemeriksaan post mortem menitikberatkan pada potensi penyakit cacing hati dan kuku termasuk flu hewan pada sapi dan kambing. Meski beberapa tahun ini pihaknya mengaku belum pernah menemukan hewan kurban dengan penyakit, tetapi Dinas Pertanian tetap mengantisipasi.
Pemeriksaan juga menyasar kemungkinan kecurangan pedagang yang sering melakukan gelonggong air pada hewan-hewan yang akan dijual. Tujuannya, ingin mendapatkan keuntungan lebih banyak. Tes kadar air pada hewan akan dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut, bersamaan dengan pengecekan kesehatan hewan sebelum disembelih. Penekanan pun diberikan kepada tukang jagal hewan kurban yang nantinya akan bertugas untuk tetap memperhatikan kebersihan saat menyembelih hewan. Sehingga kemungkinan daging kurban terkontaminasi cacing atau mikro organism lainnya dapat ditekan.
Sampai saat ini, peternak di Buleleng masih mampu menyuplai kebutuhan hewan kurban Idul Adha. Ada sekitar 122.000 ekor kambing dan 110.000 ekor sapi disiapkan untuk kurban. *k23
Komentar