Jelang Tutup Tahun, Komoditas Pertanian Puncaki Ekspor Bali
DENPASAR, NusaBali - Ekspor komoditas dari sektor pertanian memuncaki ekspor Bali jelang akhir tahun 2024. Berdasarkan SKA (Surat Keterangan Asal) barang yang dikeluarkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, sebesar 104.448.323,72 dollar atau 43,69 persen dari keseluruhan nilai ekspor Bali dari Januari-November 2024.
Nilai ekspor komoditas dari sektor pertanian tersebut untuk sementara sebagai yang terbesar dibandingkan kelompok komoditas lainnya.
Komoditas ekspor selain dari pertanian adalah ekspor kerajinan sebesar 67,4 juta dollar atau 28,23 persen. Kemudian komoditas industri 25,43 persen atau 60,7 dollar. Komoditas Perkebunan sebesar 936.462,63 dollar atau 0,39 persen serta komoditas dari ekspor lainnya 5,4 juta dollar atau 2,27 persen.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri (PLN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, Ni Wayan Lestari menegaskan nilai ekspor tersebut berdasarkan SKA yang diterbitkan oleh Disperindag.
“Jadi berdasarkan SKA itu, memang nilai ekspor komoditas pertanian yang paling besar,” ujarnya Minggu (29/12).
Komoditas ekspor hasil pertanian tercatat ada 11 item. Antara lain buah-buahan, ikan hias hidup, ikan kakap, kepiting, kerapu dan ekspor ikan lainnya. Kemudian nener, tuna, lobster, rumput laut dan sirip ikan hiu.
Dari 11 jenis tersebut beberapa diantaranya dengan nilai yang signifikan. Diantaranya ekspor tuna senilai 41,3 juta dollar (17,31 persen), ekspor lobster sebesar 5,2 juta dollar atau 2,19 persen.
“Untuk ekspor hasil pertanian dalam arti luas, hasil perikanan menjadi unggulan seperti tuna dan ikan lainnya,” kata Ni Wayan Lestari.
Dari trend yang terjadi selama ini, secara keseluruhan nilai ekspor hasil pertanian dimana hasil perikanan termasuk didalamnya tidak tergeser sebagai pemuncak ekspor Bali.
“Ya, karena didalamnya sebagian besar dari ekspor perikanan,” ujarya. Sedang pada posisi kedua, nilai ekspor hasil kerajinan sebesar sebesar 67.482.684,90 atau 28,23 persen, ada 4 komoditas yang nilainya terbilang besar, dimana kontribusinya terhadap total nilai ekspor kerajinan 1 persen ke atas.
Keempatnya adalah kerajinan kayu dengan nilai 16,9 juta dollar atau 7,10 persen. Kerajinan perak senilai 15, juta dollar atau 6,54 persen. Ekspor funiture sebesar 10,7 juta dollar (4,50 persen) dan kerajinan batu padas nilai ekspor 4,1 juta dollar atau 1,73 persen.
Kemudian ekspor hasil industri 25,43 persen atau 60,7 juta dollar atau 25,43 persen. Ekspor tekstil dan produk tekstil dengan nilai terbesar.45, 6 juta dollar atau 19,09 persen terhadap keseluruhan ekspor hasil industri.
Sementara untuk ekspor dari hasil perkebunan nilai keseluruhan dari Januari-November sebesar 936.462,63 dollar atau0,39 persen. Nilai kontribusinya paling kecil dibandingkan dengan yang lainnya. Item atau jenis barang ekspor perkebunan juga tidak banyak hanya 4. Keempatnya adaah kakao, kopi,panili dan lainnya.
Dari keempatnya ekspor kopi yang paling besar nilainya yakni 502.697,50 dollar atau hanya 0,21 persen. k17.
Komentar