Atlet Butuh Karakter Petarung
Chafidz Yusuf Fokus Latihan Awal Pratama Pelatnas
Dalam jangka pendek, pelatih harus membangun komunikasi dan kepercayaan antara atlet dan pelatih dan antara sesama atlet. Istilahnya, atlet dan pelatih harus satu hati dan satu visi.
JAKARTA, NusaBali
Kepala Pelatih Tunggal Putri Pratama Pelatnas PBSI Wiempie Mahardi menyoroti pentingnya karakter petarung atau pejuang bagi atlet, termasuk atlet bulu tangkis di sektor yang dia ampu.
“Karakter petarung itu penting. Ini yang akan saya bangun dalam latihan sehingga atlet mempunyai mental yang tangguh ketika menghadapi lawan maupun tantangan lain ketika bertanding,” kata Wiempie, di laman resmi PP PBSI, Senin (19/12).
“Saya akan ajak para atlet untuk bersaing ketat secara sehat dalam berlatih maupun bertanding,” ujar Wiempie, yang sebelumnya selama sembilan tahun menjadi pelatih di PB Jaya Raya itu.
Lebih lanjut, pria yang juga pernah melatih di India, Amerika Serikat, dan Singapura tersebut melihat situasi penuh tantangan hari ini sebagai penyemangat atau motivasi dalam melatih tim.
“Dalam jangka pendek, pelatih harus membangun komunikasi dan kepercayaan antara atlet dan pelatih dan antara sesama atlet. Istilahnya, atlet dan pelatih harus satu hati dan satu visi,” ujar Wiempie.
Wiempie menambahkan, hari-hari pertama latihan bagi para atlet pelatnas yang memenuhi pemanggilan tahap I itu dimanfaatkan untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan mengembalikan teknik pukulan.
Untuk mewujudkan itu, lanjut Wiempie, dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait dan pendampingan pelatih teknik sehingga setiap sesi latihan berjalan tepat sasaran.
“Setiap detik latihan itu sangat berharga. Kita harus tahu apa tujuan dari satu sesi latihan itu, apakah teknik, fisik, power, endurance, atau apa. Setelah itu harus bisa diukur apakah kita mencapai tujuan dari satu sesi latihan tersebut,” kata Wiempie.
“Selain mengejar prestasi hari ini, kami sebagai pelatih juga harus menyiapkan generasi yang akan datang dengan kualitas yang baik dalam segala aspek,” kata Wiempie.
Kepala Pelatih Ganda Putra Pratama Chafidz Yusuf mengatakan bahwa hari-hari awal latihan dimanfaatkan sebagai adaptasi dan penilaian kemampuan atlet pemusatan latihan nasional (pelatnas) PBSI.
“Perlu ada tahapan-tahapan pengembangan yang dilakukan sesuai kebutuhan atlet, baik dari sisi hard skill maupun soft skill,” kata Chafidz, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI, Senin.
Adapun latihan untuk para atlet pelatnas yang memenuhi pemanggilan tahap I telah dimulai sejak Senin (23/12) untuk menyambut berbagai turnamen internasional pada 2025.
Latihan itu sendiri dibuka oleh Sekretaris Jenderal PP PBSI Ricky Soebagdja dan Kepala Pelatih Mulyo Handoyo dengan pengarahan singkat, mengajak para atlet fokus dan menjaga semangat untuk menghadapi perjalanan panjang ke depan.
Lebih lanjut, Chafidz mencanangkan dalam tiga bulan ke depan ia bisa memiliki data dan profil semua pemain, mencakup aspek-aspek fisik, mental, dan stamina.
Data tersebut akan didiskusikan dengan pelatih fisik, tim psikologi, dan tim pendukung lainnya. “Mengejar ranking memang penting namun itu harus didasari pembacaan realitas atlet hari ini seperti apa. Baru kemudian kita buat roadmap-nya,” ujar Chafidz.
Peraih medali emas beregu SEA Games 1986 itu juga mencatat konsistensi dan kestabilan fokus sebagai problem yang merata dihadapi para atlet pratama. Namun, ia melihat inilah peluang untuk meningkatkan kemampuan atlet dengan program latihan yang terukur. ant
Komentar