Maha Bajra Sandhi Menyulut Api Spiritual dari Bali untuk Nusantara
MANGUPURA, NusaBali.com – Sebuah dialog bertajuk “Renungan Suci dan Dialog Imajiner 7 Abad Bhinneka Tunggal Ika: Wisuddha Republikanisme Demokrasi” digelar di Wantilan Sekretariat DPRD Puspem Badung, Senin (30/12/2024). Dialog yang digagas Maha Bajra Sandhi ini digelar dalam rangka membahas konsep pengembangan manusia unggul sejak usia dini dan pentingnya rekonsiliasi besar dalam menghadapi tantangan global,
Pada sesi ini Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST., MA, Guru Besar Imeritus ISI Denpasar, menyampaikan elaborasi dari Laboratorium Hiposetral Maha Bajra Sandhi. Ra Adi Ageng
Azantrhaka, Founder & CEO Kura Sagara yang juga dikenal sebagai Motivator Spiritual memberikan paparan Nusvantara Anyar: Menjadi Suar atau Sebatas Guar?. Sementara Prof Dr. I Dewa Gede Palguna, S.H., M.Hum,mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, memberikan tanggapan profesional terkait paparan dalam sesi ini.
Azantrhaka, Founder & CEO Kura Sagara yang juga dikenal sebagai Motivator Spiritual memberikan paparan Nusvantara Anyar: Menjadi Suar atau Sebatas Guar?. Sementara Prof Dr. I Dewa Gede Palguna, S.H., M.Hum,mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, memberikan tanggapan profesional terkait paparan dalam sesi ini.
Sementara itu Dialog Tarka sesi dua menjadi penutup acara, mengangkat tema “Garba Emas Kaskara Manusia Unggul, Memingit Benih Sejak Usia Dini” yang memanpilkan narasumber Dr. A.A Gede Agung Rahma Putra, S.Sn., M.Sn, Ida Ayu Arya Satyani, S.Sn., M.Sn, dan Ida Ayu Adis Ligianing Putri, S.Pd.
Acara yang diselenggarakan oleh Maha Bajra Sandhi ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, perwakilan Dinas Kebudayaan Badung, Dinas kebudayaan Kota Denpasar, puri, akademisi, serta undangan lainnya.
Pemkab Badung, kata Suiasa, sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi atas
terselenggaranya kegiatan ini. “Kegiatan ini saya pandang sebagai media sosialisasi untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat dalam upaya menjaga, memelihara, dan melestarikan warisan seni dan budaya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Suiasa.
terselenggaranya kegiatan ini. “Kegiatan ini saya pandang sebagai media sosialisasi untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat dalam upaya menjaga, memelihara, dan melestarikan warisan seni dan budaya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Suiasa.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan wujud komitmen bersama untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas mengenai nilai-nilai dan kearifan lokal yang terkandung dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat
“Kegiatan ini dapat menjadi momentum revitalisasi semangat berkreasi dan berinovasi bagi anak bangsa dalam pelestarian dan pengembangan seni, adat dan budaya serta dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,” tuntasnya.
1
2
Komentar