Pemugaran Pura Tanah Lot Ditarget Rampung 2026
TABANAN, NusaBali - Proses pemugaran Pura Luhur Tanah Lot, Tabanan, tengah berlangsung secara bertahap. Pemugaran pura yang dikenal sebagai ikon pariwisata dan spiritual di Bali, ini ditarget rampung tabun 2026.
Asisten Manajer Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot sekaligus Pengempon Pura I Putu Toni Wirawan menyampaikan rencana itu disusun untuk persiapan pelaksanaan upacara Pemlaspas Karya Memungkah yang akan berlangsung tahun 2027.
Kata dia, pemugaran tahap pertama telah selesai, mencakup panyengker, piyasan, dan sakanem, dan tahap kedua direncanakan dimulai 2025 ini. Proses pemugaran tahap kedua menggunakan metode knockdown, di mana pengerjaan dilakukan di gudang oleh pemborong. Setelah bahan-bahan selesai dibuat, barulah palinggih yang ada di pura dibongkar untuk diganti dengan yang baru.
“Untuk palinggih-palinggih masih dalam tahap kedua dilaksanakan, ini masih sistemnya knockdown jadi kami kerjakan di gudang oleh pemborong setelah itu jadi baru akan ada pembongkaran di pura,” jelas Toni saat ditemui di area DTW Tanah Lot baru-baru ini.
Metode ini diterapkan untuk menjaga pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Pura Tanah Lot. Toni menambahkan, ikon palinggih di Pura Luhur Tanah Lot tetap dipertahankan hingga penggantinya siap sepenuhnya. Upaya ini agar tidak membingungkan pengunjung, terutama wisatawan asing yang mengenal Pura Tanah Lot melalui foto dan gambar sebagai pagoda ikonik.
“Jika kami langsung membongkar palinggih di pura, pengunjung pasti akan bingung dan bertanya-tanya yang mana sebenarnya Pura Tanah Lot. Banyak wisatawan, terutama dari luar negeri, mengenal ‘pagoda’ itu lah palinggih-palinggih yang ada di Pura Luhur Tanah Lot. Jadi, kami pastikan palinggih baru siap sepenuhnya sebelum membongkar palinggih yang ada saat ini,” tambahnya.
Pemugaran Pura Luhur Tanah Lot direncanakan selesai pada tahun 2026. Hal ini sejalan dengan persiapan pelaksanaan upacara Pamlaspas dan Karya Memungkah pada tahun 2027. “Pada 2027, kami berencana melaksanakan Karya Memungkah, kalau semuanya sudah artinya di madya mandala, di luhur, sudah selesai baru kita laksanakan itu. Kalau memang belum clear kegiatan pembangunan yang ada di sekitar Pura Luhur Tanah Lot belum bisa kami laksanakan, tapi target kami itu di tahun 2026 itu sudah selesai,” ungkapnya.
Pura Luhur Tanah Lot menjadi salah satu daya tarik wisata utama di Bali, sehingga proses pemugaran ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak mengganggu kenyamanan pengunjung maupun kelestarian budaya.
Toni mengungkapkan anggaran untuk pemugaran berasal dari panitia pengempon pura. Secara keseluruhan, biaya pembangunan diperkirakan mencapai Rp 10 miliar, sementara anggaran untuk upakara diperkirakan sekitar Rp 8 miliar. “Pengerjaan ini masih akan berlangsung hingga 2025 dan 2026. Kami harap target ini dapat tercapai sehingga semua rencana berjalan sesuai jadwal,” ujarnya.
Dengan anggaran yang besar dan persiapan yang matang, manajemen DTW Tanah Lot optimistis dapat menjaga keaslian dan daya tarik Pura Luhur Tanah Lot, tidak hanya sebagai destinasi wisata tetapi juga sebagai simbol spiritual dan budaya Bali yang mendunia.
Untuk diketahui, sepanjang tahun 2024 DTW Tanah Lot dikunjungi sekitar 1.793.821 wisatawan dengan total pendapatan mencapai Rp 90.427.509.920 lebih besar dari pendapatan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 74.481.484.525. Meskipun jumlah pengunjung mengalami penurunan sebesar 231.598 orang atau sekitar 11,4 persen dibandingkan tahun 2023 yaitu 2.025.419 wisatawan, pendapatan justru meningkat sekitar 21,4 persen atau naik sekitar Rp 15.946.025.395.
Sebelumnya ditarget pendapatan tahun 2024 sebesar Rp 58,5 miliar, yang artinya target tersebut telah terlampaui bahkan lebih tinggi dari yang diharapkan. Melihat potensi itu, tahun 2025 manajemen DTW Tanah Lot optimis menargetkan pendapatan sebesar Rp 64,35 miliar.7cr79
Komentar