nusabali

Libur Tahun Baru, Objek Wisata Sangeh Diserbu Pengunjung

  • www.nusabali.com-libur-tahun-baru-objek-wisata-sangeh-diserbu-pengunjung

MANGUPURA, NusaBali - Meski cuaca mendung dan gerimis, namun Objek Wisata Sangeh di Kecamatan Abiansemal, Badung masih menjadi tujuan wisata favorit yang dikunjungi masyarakat bersama keluarga saat libur tahun baru, Rabu (1/1).

Pihak Pengelola menyebut pada momentum libur tahun baru kali ini terjadi peningkatan sekitar 30 persen dibandingkan hari biasa.

Pengelola Objek Wisata Sangeh, Ida Bagus Gede Pujawan, mengatakan kunjungan wisatawan diakui mengalami peningkatan jika dibandingkan hari biasa. Meski, kata dia, peningkatannya tidak signifikan hanya sekitar 30 persen. Faktor cuaca disebut menjadi salah satu alasan.

“Memang ada peningkatan, namun tidak terlalu signifikan, sekitar 30 persen. Mungkin karena efek cuaca yang ekstrem, sebab Sangeh ini merupakan wisata alam, jadi sangat berkaitan,” ujar Pujawan ditemui di sela-sela pemantauan kunjungan wisatawan.

Diakui, peningkatan kunjungan saat libur tahun baru agak berbeda dengan kunjungan libur tahun baru 2024. Hal tersebut dikarenakan kondisi cuaca yang mendukung tahun lalu, sehingga kunjungan jadi lebih ramai. “Kalau tahun lalu lebih ramai dari ini, karena waktu itu tidak ada hujan. Lebih terang dari yang sekarang. Jadi memang karena faktor cuaca,” ucap Pujawan.

Pujawan menambahkan, dari sisi wisatawan, kunjungan saat libur musiman lebih didominasi wisatawan domestik. Sedangkan hari-hari biasa, dominan wisatawan mancanegara. “Kalau hari-hari biasa, kunjungan wisatawan mancanegara yang mendominasi, terutama dari Eropa. Karena mereka lebih senang ke nature (alam). Perbandingannya bisa sampai 85 persen (mancanegara) dan 15 persen (domestik),” ungkapnya.

Masih menurut Pujawan, di Objek Wisata Sangeh, pengunjung dapat berinteraksi dengan monyet-monyet yang ada, bahkan dapat member makan secara langsung, namun dengan catatan tidak menyentuh hewan primata tersebut. Objek wisata Sangeh pun mengemas paket monkey feeding untuk wisatawan mancanegara seharga Rp 75 ribu dengan fasilitas wisatawan mendapatkan mineral water dan makanan untuk monyet.

“Di sini, setiap wisatawan yang datang, kita kemas dengan paket, tamu datang sambil membawa makanan. Jadi, ada interaksi monkey feeding yang dilakukan antara wisatawan dengan satwa monyet. Interaksi ini menyebabkan wild (liar) dari monyet ini menjadi lebih jinak,” kata Pujawan.

Dikatakan, paket monkey feeding yang diluncurkan tepat setahun lalu ini juga sangat berdampak mendongkrak peningkatan kunjungan yang naik secara signifikan. Pujawan membeberkan, dari kunjungan per bulan yang dulunya berkisar di angka 4.000-5.000, pada Agustus 2024 bahkan menembus di angka 20.000 kunjungan dalam sebulan.

“Grafiknya dari Januari mulai naik, klimaksnya pada Agustus 2024 sebanyak 20.000 kunjungan. Di bulan September sempat turun sedikit karena mulai mengarah ke low season, karena saat itu kunjungan turis ke Bali secara okupansi juga menurun, sehingga berimbas pada kunjungan ke destinasi-destinasi wisata yang ada di Bali,” sebutnya. 7 ind

Komentar