Mayoritas Lulusan Vokasi Terserap Industri, Bukti SDM Berkualitas
JAKARTA, NusaBali.com – Sebanyak 73,8 persen lulusan pendidikan vokasi di bawah naungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada 2024 berhasil terserap oleh sektor industri, menunjukkan peran strategis pendidikan vokasi dalam menciptakan tenaga kerja kompeten. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan.
“Lulusan dari unit pendidikan Kemenperin mayoritas diserap oleh industri, melanjutkan pendidikan, atau berwirausaha. Dari total 3.006 mahasiswa dan 2.181 siswa yang lulus tahun ini, sekitar 73,8 persen telah bekerja. Sisanya memasuki masa tunggu maksimal enam bulan dengan dukungan dari unit pendidikan kami,” ujar Masrokhan, Rabu (1/1/2025).
Tingginya reputasi lembaga pendidikan vokasi di bawah Kemenperin memicu animo masyarakat untuk mendaftar. Pada Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) 2024, tercatat 60.179 pendaftar untuk 4.121 kuota mahasiswa, menghasilkan persaingan ketat satu banding 12. Sementara itu, untuk SMK di bawah naungan Kemenperin, sebanyak 23.559 siswa mendaftar, namun hanya 2.722 siswa diterima.
“Minat yang besar ini tidak lepas dari prestasi nasional maupun internasional yang terus diraih oleh lembaga pendidikan kami,” tambah Masrokhan.
Unit-unit pendidikan Kemenperin tak hanya fokus pada kebutuhan industri dalam negeri tetapi juga berkompetisi di panggung internasional. Beberapa pencapaian di antaranya:
- • SMK-SMTI Pontianak masuk 16 besar dunia pada World Skill Competition di Lyon, Prancis, untuk cabang industri 4.0.
- • Politeknik ATI Makassar meraih juara pertama pada Line Follower World Robotic Center Competition 2024 di Malaysia.
- • Politeknik ATI Padang meraih peringkat pertama dalam Business Pitching Competition 2024 di Management and Science University, Malaysia.
Pendidikan Vokasi untuk SDM Unggul
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan komitmen Kemenperin dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing global. Sepanjang 2024, Kemenperin menggelar program pendidikan dan pelatihan yang melibatkan 33.984 peserta.
"SDM yang unggul dan kompeten adalah kunci dalam menghadapi tantangan masa depan serta mewujudkan industri tangguh dan kompetitif," ujar Agus.
Dengan keberhasilan penyerapan kerja, tingginya minat pendaftar, serta pencapaian internasional, pendidikan vokasi Kemenperin membuktikan perannya dalam membangun ekosistem industri berbasis kompetensi di Indonesia. *ant
Komentar