nusabali

Wisatawan Korsel Tersesat di Gunung Agung

Mendaki Seorang Diri, Pencarian Terkendala Cuaca

  • www.nusabali.com-wisatawan-korsel-tersesat-di-gunung-agung

AMLAPURA, NusaBali - Kasus pendaki tersesat di Gunung Agung Kembali terjadi. Kali ini menimpa wisatawan asal Korea Selatan, Kyeungdam Oh,30.

Dia hilang di Gunung Agung saat melakukan pendakian. Petugas gabungan sudah berupaya melakukan pencarian, tetapi belum menemukan jejak wisatawan itu.

Mengingat cuaca ekstrem, hujan lebat, kabut, dan jalan licin sehingga membuat upaya pencarian oleh tim gabungan masih terkendala. Berdasarkan informasi di lapangan, wisatawan Korsel Kyeungdam Oh, melakukan pendakian bertepatan tahun baru, Rabu (1/1) pukul 09.00 Wita seorang diri. Kyeungdam Oh, mendaki melalui jalur Pura Pasar Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem. Awalnya dia datang mengendarai sepeda motor Yamaha NMax silver DK 4201 KBI. Setiba di parkir Pura Pasar Agung sempat bertemu tiga pemandu Gunung Agung, I Putu Sudiantara, I Ketut Astika dan Ni Ketut Kasih. 
Ketiga pemandu lokal itu menawarkan jasa untuk menemani mendaki Gunung Agung demi keselamatan, tetapi Kyeungdam Oh menolak. Setelah memarkir sepeda motornya, dia langsung mendaki sendirian di tengah cuaca hujan gerimis. Keesokan harinya, Kamis (2/1) pukul 10.00 Wita Kyeungdam Oh menyampaikan pesan melalui WhatsApp ke temannya, selanjutnya temannya meneruskan laporan itu ke salah satu staf Konsulat Korea Selatan Bernama Meitayohana perihal Kyeungdam Oh yang tersesat di Gunung Agung.

Selanjutnya staf Konsulat Korsel Meitayohana melaporkan kejadian itu, ke Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem diterima Koordinator Pos I Gusti Ngurah Eka Widnyana. Berdasarkan laporan itulah, Pos Pencarian dan Pertolongan melakukan pencarian berkoordinasi dengan BPBD Karangasem, Polsek Selat, Koramil Selat, pemandu wisata Gunung Agung dan pangempon Pura Pasar Agung. Tercatat 8 petugas dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, 6 petugas dari BPBD Karangasem, 29 pemandu wisata Gunung Agung, juga hadir anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa) Desa Sebudi Pelda I Kadek Carma Utama, anggota Bhabinkamtibmas Desa Sebudi Aiptu I Made Wirta Sujana, Humas Pangempon Pura Pasar Agung I Wayan Suara, dan Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia Bali I Ketut Mudiada. Walau cuaca ekstrem, pencarian dilakukan, Kamis kemarin mulai pukul 11.00 Wita, hingga di puncak Gunung Agung, tetapi tidak menemukan jejak wisatawan Korea Selatan itu.

Pendaki Kyeungdam Oh. –IST 

Selanjutnya tim gabungan kembali ke parkir Pura Pasar Agung dan berencana melakukan pencarian lanjutan, Jumat (3/1) hari ini pukul 05.00 Wita. “Pencarian dihentikan sementara karena cuaca ekstrem, dilanjutkan Jumat (3/1), mudah-mudahan cuaca mendukung,” jelas Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem I Gusti Ngurah Eka. Dia mengatakan, awalnya dapat laporan dari Konsulat Korea Selatan, ada wisatawan Korea Selatan belum kembali. Laporannya tidak memberikan petunjuk, mendaki dari jalur mana, sehingga melakukan koordinasi dengan pemandu wisata di Pura Pasar Agung, Pura Pengubengan Besakih, dan dari jalur Banjar Yehkori, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.

Ternyata menemukan informasi mendaki dari jalur Pura Pasar Agung. Hal ini juga diperkuat ada sepeda motor yang ditinggal wisatawan Korea Selatan itu. Ketua KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial) Suka Duka Pemandu Wisata Gunung Agung I Wayan Mertayasa yang mengoordinasikan pemandu wisata Gunung Agung mengatakan selama perjalanan melakukan pencarian dihadang cuaca ekstrem. 

“Demi kemanusiaan, berusaha melakukan pencarian hingga di puncak Gunung Agung, tetapi belum menemukan jejak wisatawan itu,” jelas Mertayasa pemandu asal Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat ini. 

Di bagian lain staf Konsulat Korea Selatan, Meitayohana mengatakan dapat laporan dari wisatawan Korea Selatan hilang arah dari temannya. “Saya mendapatkan laporan adanya wisatawan Korea Selatan terjebak di Gunung Agung dari temannya. Saya tidak tahu, kapan mendaki, dan dengan siapa mendaki,” kata Meitayohana. Meitayohana juga tidak mengetahui kapan wisatawan itu datang ke Bali. 

Kasus pendaki tersesat di Gunung Agung juga terjadi baru-baru ini. Dua orang pendaki diduga kehilangan arah hingga hilang kontak di Gunung Agung saat melakukan perjalanan pulang usai mendaki ke puncak Gunung Agung. Keduanya, yakni Putu Diki Adi Warta,27, asal Desa/Kecamatan Mengwi, Badung dan Ridho Adi Yudistira asal Desa/Kecamatan Kediri, Tabanan. 

Kedua pendaki ini hilang kontak sejak, Selasa (24/12) tengah malam. Salah satu pendaki yang melaporkan kejadian itu ke Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Karangasem, Georgi Elfraim Waleleng mengungkapkan awalnya rombongan pendaki ini mendaki beranggotakan 5 orang. Mereka mendaki dari jalur Pura Pengubengan Besakih, Banjar Kiduling Kreteg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa (24/12) dinihari pukul 02.00 Wita. Namun saat turun rombongan terpisah dan dua pendaki akhirnya tersesat.

Keduanya kemudian ditemukan petugas gabungan dipimpin Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar I Wayan Suwena di tempat berbeda di Gunung Agung, Jumat (27/12) dalam kondisi selamat. Satu orang mengalami luka-luka berupa patah tulang kaki. 7 k16

Komentar