nusabali

Usaha Sablon Menanti Cuan Musim Ogoh-Ogoh

  • www.nusabali.com-usaha-sablon-menanti-cuan-musim-ogoh-ogoh

DENPASAR, NusaBali.com – Menjelang Tahun Baru Caka 1947 yang jatuh pada Maret mendatang, sejumlah usaha sablon di Bali kebanjiran orderan, terutama yang berkaitan dengan musim pembuatan Ogoh-ogoh. Salah satu usaha yang merasakan dampak positif ini adalah Bright Konveksi, sebuah UMKM yang bergerak di bidang produksi pakaian dan jasa sablon.

Bright Konveksi dimiliki oleh I Putu Oka Adnyana (31), warga Banjar Gerenceng, Kecamatan Denpasar Utara. Usaha ini telah berdiri sejak tahun 2015 dan dikenal memproduksi berbagai jenis pakaian seperti kaus, polo, kemeja, jaket, hingga topi. 

Selain itu, Bright Konveksi juga melayani jasa sablon dan bordir, menjadikannya salah satu tempat favorit untuk memesan pakaian khusus, termasuk kaos yang digunakan saat musim Ogoh-ogoh.

Oka menyebut bahwa setiap musim Ogoh-ogoh, permintaan kaus meningkat tajam dibandingkan hari-hari biasa. Tahun ini, ia menargetkan dapat menyelesaikan pesanan antara 3.000 hingga 5.000 kaus. "Biasanya saya mulai buka pesanan sejak awal Januari hingga awal Maret. Harga yang kami tawarkan relatif terjangkau, mulai dari Rp55 ribu per kaus, lengkap dengan sablon maksimal dua warna," jelasnya.

Dalam produksinya, Bright Konveksi menggunakan bahan katun combed dengan ketebalan 30s dan 32s. Pemilihan bahan ini didasarkan pada karakteristiknya yang lembut, adem, dan sesuai dengan anggaran konsumen. Dengan dukungan enam orang pegawai, pengerjaan 100 kaus dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu hari.

Setelah 10 tahun beroperasi, Bright Konveksi menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fluktuasi harga bahan baku hingga perubahan tren pasar. "Harapan kami adalah agar harga bahan tetap stabil dan pemerintah lebih memperhatikan usaha seperti ini. Musim Ogoh-ogoh menjadi momen penting bagi kami untuk berkembang," ujar Oka.

Selain melayani pesanan untuk Nyepi, Bright Konveksi juga menerima pembuatan kaus, polo, kemeja, jaket, seragam kantor, hingga berbagai layanan percetakan seperti nota, stiker, dan banner. Usaha ini juga menjadi pilihan pelanggan karena komitmen mereka terhadap kualitas produk dan pelayanan.

Oka memulai perjalanannya di dunia konveksi sejak masih bekerja di sebuah garment pada tahun 2012. Dengan dorongan dari atasannya, ia menciptakan brand clothing bernama Evolet dan mulai menerima pesanan pakaian, termasuk untuk acara pangerupukan pada tahun 2014. Respon masyarakat yang positif membuatnya semakin yakin untuk menjalankan bisnis ini secara serius.

Namun, perjalanan tidak selalu mulus. "Suka duka tentu ada. Senangnya, pelanggan selalu kembali karena puas dengan hasil kami. Dukanya, pernah ada yang kabur tanpa membayar," kenang Oka. Pandemi Covid-19 sempat menjadi tantangan berat, tetapi usaha ini berhasil bangkit perlahan dengan kerja keras dan dedikasi.

Memasuki awal tahun 2025, Oka optimistis bahwa permintaan akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pelanggan lama yang terus mempercayai Bright Konveksi menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan pelanggan.

Dengan kombinasi kreativitas, inovasi, dan pengalaman, Bright Konveksi menjadi salah satu contoh sukses UMKM lokal yang mampu bertahan dan berkembang di tengah dinamika pasar. Usaha ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi pemiliknya, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. *m03

Komentar