Hilang Kontak Saat Mendaki di Gunung Agung, Wisatawan Korsel Ditemukan Meninggal
Diduga Jatuh, Jenazah Ditemukan di Jurang Sedalam 100 Meter
Salah satu teman korban menerangkan saat korban mendaki Gunung Agung sempat komunikasi dengan pacarnya di Korea Selatan, Rabu (1/1) lalu
AMLAPURA, NusaBali
Wisatawan asal Korea Selatan Kyeungdam Oh,31, ahli bidang IT di sebuah perusahaan internet di Korea Selatan ditemukan di dasar jurang sedalam 100 meter di di ketinggian 2.200 mdpl Gunung Agung dalam kondisi meninggal dunia, Jumat (3/1) pagi. Saat ditemukan posisi korban terbalik, kepala di bawah dan kaki di atas. Diduga korban jatuh saat lakukan pendakian seorang diri. Hal ini terlihat dari adanya ceceran darah di lokasi pertanda korban jatuh dan mengalami luka-luka di bagian kepala.
Informasi yang dihimpun, awalnya petugas gabungan dikoordinasikan Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem I Gusti Ngurah Eka Widnyana membagi anggota jadi tiga tim. Tim I, Tim II dan Tim III, beranggotakan unsur Pos Pencarian dan Pertolongan sebanyak 8 anggota, BPBD Karangasem sebanyak 5 anggota, Brimob Polda Bali dipimpin Danki II Batalyon Pelopor AKP Ida Kade Wismaya sebanyak 10 anggota, Ditsamapta Polda Bali dipimpin Kanit SAR Ipda Subakti sebanyak 6 anggota, selebihnya petugas Polsek Selat dipimpin Kapolsek AKP I Dewa Gede Ariana, anggota Koramil Selat, BPBD dipimpin Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD I Nyoman Soko Wijaya, Humas Pangempon Pura Pasar Agung I Wayan Suara, dan 25 orang pemandu wisata.
Ketiga tim mulai mendaki Gunung Agung dari tiga arah, Jumat kemarin sejak pukul 06.00 Wita. Korban kemudian ditemukan Tim I pukul 09.45 Wita di ketinggian 2.200 meter dari permukaan laut (mdpl). Penemuan itu kemudian langsung diinformasikan ke tim lain, sehingga seluruh tim kemudian merapat ke lokasi penemuan untuk evakuasi. Lokasi penemuan korban pada medan yang ekstrem. Tim terlebih dahulu harus menuruni jurang, selanjutnya naik jurang dengan cara merayap, sehingga untuk memudahkan mengevakuasi korban, terlebih dahulu jenazah korban dibungkus dan diikat tali kemudian ditarik ke atas tebing gunakan tali. Begitu juga selanjutnya saat menuruni Gunung Agung tetap gunakan tali dipegang ramai-ramai agar tidak terjatuh. Korban tiba di Posko Pasar Agung pukul 12.30 Wita langsung dinaikkan ke ambulans dan dititipkan di RSUD Karangasem. Selama melakukan evakuasi tim diguyur hujan lebat, sehingga petugas basah kuyup.
Pantauan di lokasi, pacar korban hadir di lokasi penjemputan, hanya saja enggan turun dari mobil dan menolak diwawancarai dan menolak menyebutkan identitasnya. Salah satu teman korban menerangkan saat korban mendaki Gunung Agung sempat komunikasi dengan pacarnya di Korea Selatan, Rabu (1/1) lalu, namun kemudian hilang kontak. "Sempat bilang di Gunung Agung tidak menemukan binatang," kata teman korban ini menirukan percakapan sang pacar dengan korban.
Selanjutnya sang pacar datang ke Bali dan tiba di Bandara Ngurah Rai, Kamis (2/1). Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka mengatakan upaya evakuasi korban cukup sulit, karena Lokasi penemuan jenazah korban berada di jurang. "Harus turun jurang lalu naik dengan cara merayap menggunakan tali, apalagi selama evakuasi turun hujan," kata Ngurah Eka.
Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya di Denpasar, Jumat, mengatakan WNA laki-laki bernama Kyung Dam Oh itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada ketinggian 2200 mdpl. Kabar hilangnya WNA Korea Selatan itu pertama kali didapat Basarnas Bali pada Kamis (2/1) pukul 11.45 melalui informasi Konsulat Korea Selatan.
Sidakarya menyampaikan Kyungdam Oh saat melakukan pendakian sempat menghubungi temannya di Korea Selatan, saat itu sekitar pukul 9.00 Wita, pada Rabu (1/1) dengan posisi ketinggian 2.000 mdpl, namun tak ada kabar lagi setelahnya.
Sementara Kapolsek Selat I Dewa Gede Ariana, menyayangkan wisatawan Korea Selatan tersebut nekat mendaki tanpa pemandu. "Padahal sudah ditawarkan untuk didampingi pemandu malah menolak. Semoga kasus ini tidak terulang lagi," harap AKP Dewa Ariana. Terkait wisatawan meninggal di Gunung Agung, Humas Pangempon Pura Pasar Agung I Wayan Suara telah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban. "Keluarga korban sanggup membiayai upacara yang nantinya dilaksanakan agar Gunung Agung tidak cuntaka," jelas I Wayan Suara.
Untuk diketahui wisatawan asal Korea Selatan, Kyengdam Oh tersebut mendaki melalui jalur Pura Pasar Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Rabu (1/1).
Setiba di parkiran Pura Pasar Agung sempat bertemu pemandu Gunung Agung dan ditawarkan jasa memandu, tetapi Kyeungdam Oh menolak. Setelah memarkir sepeda motornya, dia langsung mendaki sendirian, di tengah cuaca gerimis. Keesokan harinya, Kamis (2/1) pukul 10.00 Wita staf Konsulat Korea Selatan Meitayohana melaporkan kejadian hilangnya korban ke Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem dan diterima Koordinator Pos I Gusti Ngurah Eka Widnyana. Pencarian hari pertama, Kamis (2/1) tidak membuahkan hasil. Berlanjut pencarian hari kedua, Jumat kemarin korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 7 k16
Komentar