nusabali

Palinggih di Pura Agung Besakih Dipugar

Diperlukan Banyak Ijuk, akan Didatangkan dari Luar Bali

  • www.nusabali.com-palinggih-di-pura-agung-besakih-dipugar

AMLAPURA, NusaBali - Pura Penataran Agung Besakih di Mandala II akan dipugar di empat palinggih. Terkait pemugaran ini diperlukan puluhan ton ijuk. Rencananya akan mencari ijuk hingga ke luar Bali, mengingat di Bali tidak mendapatkan ijuk dalam jumlah banyak.

“Telah menggelar upacara matur piuning, pemugaran palinggih masih menunggu material,” ujar Pamucuk Pamangku di Pura Besakih, Jro Gede Artayasa kepada NusaBali di Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa (7/1). Menurutnya, terkait kebutuhan ijuk pihaknya telah memesan hingga ke Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. 

Dia menambahkan sementara palinggih yang dipugar di Mandala II, bale gajah atau bale pawedaan, bale peselang tempat adistri Ida Bhatara Samudaya di setiap Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh, Purnama Kadasa, palinggih meru tumpang solas (tingkat 11) linggih Ida Bhatara Manik Maketel, meru tumpang sia (tingkat sembilan) linggih Ida Bhatara Bagus Kubakal.

“Sebab keempat palinggih itu telah lama bocor,” katanya. Biaya pemugaran itu, katanya bersumber dari dana punia dan BKK (bantuan keuangan khusus) Provinsi Bali. Jika anggarannya memungkinkan, rencananya juga melakukan pemugaran di Mandala I, sehingga tuntas melaksanakan pemugaran palinggih di Pura Penataran Agung Besakih yang terbagi 7 mandala.

Sebenarnya di Mandala II Pura Penataran Agung Besakih ada 15 bangunan sebagian telah lama dipugar. Ke-15 bangunan itu, yakni kori agung, bale gong, bale pawedan, bale kembang sirang, panggungan, bale agung, bale kawas, padma capah, bale paruman alit, meru tumpang sia, meru tumpang solas, bale papelik, bale tegeh, padma tiga, dan bale pesamuan agung. Sedangkan Mandala I ada rencana melakukan perbaikan beberapa bangunan tahap berikutnya. Bangunan yang ada di Mandala I, yakni candi bentar, bale kulkul, bale pegat, bale palegongan, bale pengambuhan, dan bale ongkara. 

Jro Gede Artayasa mengatakan targetnya tuntas sebelum Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh yang puncaknya pada Purnama Kadasa, Saniscara Wage Julungwangi, Sabtu (15/4) mendatang. Sebelumnya telah melakukan pemugaran di Mandala III, IV dan Mandala V, dan telah pula diplaspas. Juga menghabiskan puluhan ton ijuk, hingga didatangkan dari luar Bali. Misalnya palinggih meru tumpang solas, linggih Ida Bhatara Sunaring Jagat di Mandala IV menghabiskan 10 ton ijuk, total palinggih telah dipugar sebanyak 19 palinggih, dan telah diplaspas Wraspati Wage  Sungsang, Kamis (19 September 2024). “Memugar palinggih terutama untuk palinggih meru, memang mendatangkan tukang spesial yang paham membangun palinggih meru,” katanya. Secara teknis tidak ada kendala, hanya saja cuaca belakangan ini lebih sering turun hujan, bisa menghambat kelancaran pekerjaan. 7 k16

Komentar