nusabali

Penglipuran Dikunjungi Turis 1 Juta Lebih

  • www.nusabali.com-penglipuran-dikunjungi-turis-1-juta-lebih

BANGLI, NusaBali - Destinasi Desa Wisata Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli, menjadi primodana Kabupaten Bangli dalam menggaet wisatawan. Wisatawan berkunjung ke Pengelipuran sejak Januari-Desember 2024, sebanyak 1.024.527.

Jumlah tersebut terbanyak dari empat destinasi lainnya, Batur, Penulisan, Trunyan, dan Kehen. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan(Disparbud) Kabupaten Bangli I Wayan Sugiarta SIP MSi mengatakan Penglipuran memang menjadi salah satu primodona pariwisata Bali yang mampu menarik banyak wisatawan berkunjung, baik wisatawan domestik maupun manca negara. “Memang paling banyak jumlah wisatawan yang berkunjung ke sana,” terangnya.

Setelah di Penglipuran, kunjungan wisatawan terbanyak kedua ke Batur tercatat 577.934 orang. Disusul ke Kintamani 32.472, Trunyan 2.169, dan ke Kehen 717. Jumlah wisatawan ke Bangli selama satahun 1.637.819. Rinciannya 1.175.968 wisatawan domestik dan 461.851 wisatawan manca negara(wisman). “Secara keseluruhan, terjadi sedikit penurunan kunjungan wisatawan tahun 2024 dibandingkan tahun 2023,” terang Wayan Sugiarta.

Cuaca ekstrem yang terjadi pada rentang waktu akhir tahun 2024, diperkirakan menjadi salah satu penyebab berkurangnya kunjungan wisatawan ke Bali, sehingga berpengaruh ke Bangli. “Terutama di luar Bali terjadi banjir dan lainnya, menyebabkan wisatawan terutama domestik menurun,” ungkapnya.

Selain itu juga karena tidak masihnya efek dampak pandemi Covid-19. Maksudnya ketika pandemi Covid-19 memuncak orang tidak boleh bepergian. Kemudian mulai tahun 2022 mulai ada pelonggaran, selanjutnya pariwisata buka tahun 2023. “Nah ketika dulu, saat pandemi orang tidak boleh keluar(berwisata), maka ketika pariwisata dibuka, orang beramai-ramai berwisata, ‘dendam’ dalam tanda kutip karena sebelumnya disaat pandemi orang tidak dibolehkan keluar,” jelasnya. Lonjakan kunjungan dari akumulasi keinginan yang tertahan sebelumnya sudah menurun. Kondisi kunjungan ke arah normal.

“Jadi faktor-faktor itulah yang menyebabkan jumlah kunjungan wisatawan berkurang dari tahun sebelummya. Saat itu ‘kan jumlah kunjungan sampai 1,7 juta,” ujarnya. Ke depan, kedatangan wisatawan ke Bali, tentu diharapkan akan lebih banyak lagi.

Terpisah, Ketua Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa mengakui puncak keramaian wisatawan ke Penglipuran terjadi pada liburan Nataru lalu. “Rata- rata mencapai 5.000 wisatawan per hari,” ungkapnya.

Sebagai destinasi wisata Penglipuran memang kondang. Tata ruang desa dengan rumah tradisional menjadi ikon. Selain itu Pengelipuran memiliki hutan bambu seluas 45 hektare, yang juga jadi atraksi wisata tambahan, tanpa mengabaikan konservasi. “Konservasi tetap, nilai ekonomi yang kita tingkatkan,” terang Wayan Sumiarsa.

Berkat konsisten dalam menjaga tradisi budaya dan alam serta kebersihan, Pengelipuran sering mendapat penghargaan. Termasuk penghargaan tingkat internasional. Diantaranya sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia Tahun 2023 dari UN Tourism. Sebelumnya Tahun 2017 dinobatkan sebagai Desa Terbersih di Dunia oleh media internasional. “Tiyang lupa nama lembaganya,” ujar Wayan Sumiarsa. Yang jelas, itu semua berkat usaha yang konsisten menjaga tradisi budaya dan juga alam lingkungan.7k17

Komentar