Ditlantas Rancang Rekayasa Lalin di Canggu
"Untuk mengatasi masalah kemacetan di wilayah Canggu kami menginisiasi diskusi dengan pihak pemerintah Kabupaten Badung hingga pihak adat di wilayah Canggu,” Kombes Turmudi
DENPASAR, NusaBali
Masalah kemacetan di kawasan Canggu, Kuta Utara, Badung yang belakangan ini kerap menghantui pengendara mulai dicarikan solusi bersama oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Bali dengan Pemkab Badung dan tokoh setempat.
Dirlantas Polda Bali, Kombes Turmudi mengundang Dinas PUPR Badung yang diwakili Sekdis, Nyoman Kariasa, Dinas Perhubungan Badung diwakili Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Badung, Wiryantara, para tokoh adat dan tokoh masyarakat Canggu untuk menggelar rapat koordinasi (Rakor) di Kantor Dit Lantas Polda Bali, pada Rabu (8/1) pagi.
Dalam rapat yang juga dihadiri Kasat Lantas Polres Badung AKP I Wayan Sugianta dan Kapolsek Kuta Utara AKP Yusuf Dwi Admodjo itu menawarkan berbagai solusi yang paling mungkin bisa dilakukan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Misalnya melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa titik, menerapkan one way, dan peningkatan kapasitas jalan.
"Untuk mengatasi masalah kemacetan di wilayah Canggu kami menginisiasi diskusi dengan pihak pemerintah Kabupaten Badung hingga pihak adat di wilayah Canggu. Tadi banyak sekali masukan. Ada beberapa solusi yang ditawarkan, salah satunya membuat rekayasa lalu lintas di beberapa titik," ungkap Kombes Turmudi usai gelar Rakor kemarin.
Perwira melati tiga di pundak ini mengatakan berdasarkan analisa dari Ditlantas Polda Bali salah satu faktor kemacetan ini adalah jumlah kendaraan banyak tak seimbang dengan fasilitas jalan yang ada saat ini. Dikatakannya, kemacetan ini tidak bisa diantisipasi dengan rekayasa lalu lintas sebagai salah satu solusi jangka pendek.
"Kami sudah dua hari lakukan survey, untuk titik-titik yang direkayasa. Berikutnya dari Dishub dan Satlantas Polres Badung akan diskusi dengan stakeholder terkait untuk menentukan titik mana. Saat ini yang kami bisa lakukan adalah menerjunkan tim urai macet yang keliling ke titik kemacetan. Kami berharap dukungan dari masyarakat agar segala upaya yang dilakukan berjalan dengan baik," pungkasnya.
Sementara itu, Sekdis PUPR Badung Nyoman Kariasa mengatakan infrastruktur jalan merupakan salah satu instrumen dalam menanggulangi kemacetan. Sebagai langkah awal, Pemkab Badung akan maksimalkan jalan-jalan eksisting yang ada. Dengan menjaga kemantapan operasional jalan.
"Jalan harus mantap, artinya tidak ada yang rusak atau berlubang. Sebab, kalau berlubang akan menghambat arus lalu lintas hungga berdampak pada kemacetan. Itu langkah langkah awal yang akan kami lakukan," tuturnya.
Jangka menengahnya, Pemkab Badung juga akan melakukan peningkatan dengan perbaikan simpang-simpang yang dilalui padat kendaraan. Sehingga arus lantas bisa lebih lancar. Sementara untuk jangka panjang, Pemkab Badung menjajaki pembangunan jalan baru.
Pada 2023, lanjutnya, pemerintah membangun akses jalan baru Shortcut Canggu. Ke depan itu akan dilakukan terus, sehingga volume jalan bisa bertambah. "Harapan kami itu akan bisa mengurai kemacetan lalu lintas dan menjadi jalur akses alternatif yang bisa menjadi pilihan untuk perjalanan masyarakat," terangnya.
Di sisi lain Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Badung Wiryantara mengatakan selama ini di kawasan Canggu sudah ada upaya mengantisipasi macet dengan pembatasan terhadap kendaraan besar, seperti bus dan truk yang melintas. Contohnya, dari Kawasan Seseh sudah ada rambu larangan bus melintas, sehingga tidak bisa masuk Canggu.
"Seharusnya dari Tanah Lot itu sudah tidak boleh masuk ke Canggu, sehingga kalau ada bus dari Tanah Lot dia belok kiri atau ke arah utara. Jadi di Canggu tidak boleh ada bus yang masuk," ungkapnya. 7 pol
Komentar