nusabali

Pemkab Badung Operasikan Pusat Reaksi Cepat

Khusus Tangani Sampah Kiriman di Pesisir Pantai

  • www.nusabali.com-pemkab-badung-operasikan-pusat-reaksi-cepat

MANGUPURA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Badung kini memiliki fasilitas baru berupa Pusat Reaksi Cepat (PRC) di kawasan Kuta, Kecamatan Kuta, Badung. Berlokasi di belakang kuburan China Padang Seni, PRC dibangun di atas lahan seluas 30 are dan difungsikan untuk mendukung operasional penanganan sampah, terutama sampah kiriman dari laut.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung I Nyoman R Karyasa, mengatakan pembangunan PRC rampung pembangunannya pada akhir tahun 2024. Fasilitas ini digunakan untuk mengolah sampah kiriman berupa kayu dari Pantai Kuta dan sekitarnya. Kayu-kayu tersebut akan dicacah menggunakan mesin pencacah sampah portable yang telah ditempatkan di lokasi tersebut.

“Tidak ada sampah lain yang dibawa ke PRC, selain sampah kayu dari laut,” tegas Karyasa saat dikonfirmasi Kamis (9/1) siang.

Selain berfungsi sebagai tempat pengolahan sampah kayu, PRC juga difungsikan untuk tempat penyimpanan alat berat milik Dinas PUPR maupun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung. Hal ini bertujuan mempercepat mobilisasi alat berat ketika diperlukan penanganan cepat, seperti penanganan sampah kiriman di kawasan pesisir.

Karyasa mengaku jika sebelumnya alat berat ditempatkan di workshop Jalan Kebo Iwa, yang jaraknya cukup jauh dari wilayah Badung Selatan. Dengan adanya PRC, mobilisasi alat berat diharapkan menjadi lebih efisien. Pemkab Badung juga berencana melakukan perluasan dan pengembangan PRC. Salah satu rencana tersebut adalah menjalin kerja sama dengan Taman Hutan Raya (Tahura) untuk pemanfaatan lahan di sebelah PRC. Selain itu, penjajakan kerja sama dengan TNI sedang dilakukan untuk mendukung kebersihan pantai sekaligus program ketahanan pangan.

“Saat ini, format pengelolaan dan pemanfaatan PRC sedang digodok oleh Penjabat (Pj) Sekda Badung. Rencana ke depan, PRC juga memungkinkan dilengkapi dengan alat pengolahan sampah tambahan milik Dinas LHK dan kontainer baru untuk operasional,” kata Karyasa. 7 ol3

Komentar