Modus Sebarkan Video Asusila, Calon Pengantin Jadi Korban Pemerasan
“Keduanya (pemeran video) mau menikah. Ada seseorang yang memanfaatkan video tersebut dengan menyebarkan ke media sosial dan meminta sejumlah uang pada kedua korban pemeran video”
SINGARAJA, NusaBali
Sebuah video p0rn0 yang melibatkan pasangan kekasih asal salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan/Kabupaten Buleleng, beredar di WhatsApp. Video tersebut diduga disebar oleh seseorang yang tak bertanggung jawab untuk memeras kedua korban yang menjadi pemeran video.
Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika, menjelaskan, muda-mudi pemeran dalam video tersebut diketahui berencana akan menikah dalam waktu dekat. Namun, mereka kini menjadi korban pemerasan setelah video pribadi yang berisi adegan seksual mereka beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp.
Pemerasan tersebut diduga dilakukan oleh pihak yang mengaku mendapatkan video tersebut dan meminta sejumlah uang kepada korban. AKP Diatmika memastikan, bahwa kedua pemeran dalam video tersebut adalah orang dewasa dan bukan di bawah umur. Video tersebut dibuat di rumah pria dalam hubungan tersebut.
“Keduanya (pemeran video) mau menikah. Ada seseorang yang memanfaatkan video tersebut dengan menyebarkan ke media sosial dan meminta sejumlah uang pada kedua korban pemeran video,” ungkap AKP Diatmika, ditemui Kamis (9/1) di Mapolres Buleleng.
Menurut informasi yang diterima polisi, korban diminta mentransfer uang yang jumlahnya mencapai puluhan juta rupiah kepada pelaku. Namun mereka belum memberikan uang tersebut. Belum diketahui siapa yang pertama kali menyebarkan video tersebut. “Kedua korban melapor ke Polres setelah mereka diperas oleh seseorang yang mengaku telah mendapatkan video itu,” tambahnya.
Pihak kepolisian telah menerima laporan dugaan pemerasan dengan ancaman penyebaran video p0rn0 tersebut sekitar seminggu yang lalu. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa yang berada di balik penyebaran video itu. Penyidik Sat Reskrim Polres Buleleng masih berusaha memastikan bagaimana dan dari mana video tersebut bisa tersebar.
“Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Kedua korban sudah sempat datang ke Polres untuk mengklarifikasi pada penyidik terkait video tersebut. Kami arahkan pada mereka agar tidak memberikan uang kepada pelaku. Perkiraan modus pemerasan pelaku masih diselidiki,” tandasnya.
Di sisi lain, AKP Diatmika juga mengimbau pada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap potensi penyebaran konten pribadi yang dapat disalahgunakan untuk tujuan negatif.7 mzk
1
Komentar