nusabali

Musim Hujan, Tari Kecak Uluwatu Tetap Pikat Wisatawan

  • www.nusabali.com-musim-hujan-tari-kecak-uluwatu-tetap-pikat-wisatawan

MANGUPURA, NusaBali - Musim hujan saat ini tak menyurutkan semangat pengelola dan wisatawan untuk menikmati keindahan Tari Kecak di Daya Tarik Wisata (DTW) Kawasan Luar Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

Pementasan yang menjadi daya tarik utama para wisatawan ini tetap digelar meskipun cuaca kurang bersahabat.

Manager Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Kawasan Luar Pura Luhur Uluwatu I Wayan Wijana, mengatakan Tari Kecak yang biasanya dipentaskan dua kali setiap hari tetap berjalan meski hujan mengguyur. “Tari Kecak adalah salah satu generator utama kita. Kalau show pertama dengan kapasitas 1.200 terpenuhi, show kedua cenderung menurun karena cuaca, dengan penurunan sekitar 3-5 persen,” ujarnya.

Walaupun hujan mengguyur pementasan tetap dilakukan di panggung terbuka tanpa tenda. Namun, pengelola memberikan mantel gratis kepada para pengunjung agar tetap nyaman menyaksikan pertunjukan, sehingga terlihat pemandangan wisatawan yang menggunakan mantel warna warni.

“Ketika hujan, penari tetap tampil hujan-hujanan karena kita menggunakan open stage. Pengunjung pun tetap antusias dengan mantel warna-warni yang sudah kami sediakan,” ucap Wijana.

Masih menurut Wijana, untuk jangka panjang ada pemikiran untuk memindahkan pementasan ke wantilan atau menyiapkan panggung yang lebih representatif. Hal ini sejalan dengan rencana penataan kawasan Uluwatu yang menjadi bagian dari master plan Pemerintah Kabupaten Badung. Sebagai informasi pada 2024 kawasan Uluwatu telah menjalani penataan parkir sebagai langkah awal dari pengembangan kawasan tersebut. Dengan target jangka panjang ini, Uluwatu diharapkan semakin nyaman bagi wisatawan tanpa mengurangi keaslian dan daya tarik budayanya.

“Ke depannya, kami berharap memiliki tempat yang representatif agar pementasan Tari Kecak tetap berjalan dengan baik, baik di musim hujan maupun musim kemarau. Opsi lain yang sedang kami kaji adalah penggunaan tenda otomatis yang bisa dibuka saat hujan,” kata Wijana. 7 ol3

Komentar