nusabali

BPBD Bali Catat 37 Kejadian Bencana Sepekan Terakhir

  • www.nusabali.com-bpbd-bali-catat-37-kejadian-bencana-sepekan-terakhir

DENPASAR, NusaBali - Kejadian bencana akibat cuaca ekstrem masih berlanjut di Bali. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat 37 kejadian bencana selama periode 6-12 Januari 2025.

Kejadian bencana mencakup pohon tumbang, dahan pohon patah, jalan jebol, jalan putus, palinggih roboh, banjir, banjir disertai tanah longsor, dan tanah longsor. 

Curah hujan yang tinggi dan angin kencang masih menjadi penyebab kejadian bencana. Kepala Pelaksana BPBD Bali Made Rentin memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka, namun kerugian akibat kerusakan mencapai ratusan juta.  “Kerusakan sebesar Rp320 juta,” jelasnya.  

Rentin menyampaikan, kejadian pohon tumbang terjadi di 21 titik, yakni Kabupaten Tabanan 3 titik, Kabupaten Gianyar 6 titik, Kabupaten Bangli 2 titik, Kabupaten Karangasem 7 titik, Kota Denpasar 1 titik, Kabupaten Badung 1 titik, Kabupaten Jembrana 1 titik. Eestimasi nilai kerusakan Rp133 juta. Kejadian dahan pohon patah di 3 titik, yakni Kabupaten Karangasem 1 titik dan Kabupaten Tabanan 2 titik. 

Estimasi nilai kerusakan Rp100 juta. Sementara kejadian jalan jebol di 1 titik di Kabupaten Buleleng dengan estimasi nilai kerusakan Rp20 juta dan kejadian jalan putus di 1 titik di Kabupaten Karangasem nihil nilai kerusakan. Kejadian palinggih roboh di 1 titik di Kabupaten Buleleng, dengan estimasi nilai kerusakan Rp2 juta. Sementara kejadian banjir di 5 titik, dengan rincian Kota Denpasar 4 titik, Kabupaten Klungkung 1 titik. Nihil laporan kerugian. 

Kejadian banjir dan tanah longsor terjadi di 1 titik yakni di Kabupaten Klungkung dan nihil nilai kerusakan. Sementara kejadian tanah longsor teejadi di 4 titik, yakni Kabupaten Badung 1 titik, Kabupaten Buleleng 1 titik, Kabupaten Jembrana 1 titik, dan Kabuapten Klungkung 1 titik. 

Adapun sstimasi nilai kerusakan Rp65 juta. Dengan semakin seringnya kejadian bencana, BPBD Provinsi Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, demi mewujudkan Bali yang tangguh bencana. “Berdasarkan Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Dasarian II Desember 2024 dari BBMKG Wilayah III Badung, Bali sudah memasuki musim hujan. Warga diimbau untuk mewaspadai curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir dan longsor,” tandas Rentin. 7 

Komentar