nusabali

BVRMA Minta Pemerintah Tindak Para Scammer

  • www.nusabali.com-bvrma-minta-pemerintah-tindak-para-scammer

DENPASAR, NusaBali - Para agen vila rental yang tergabung dalam Bali Villa Rental Management Association (BVRMA) menyampaikan aspirasinya terkait maraknya scammer (penipu) dalam bisnis sewa vila rental di Bali. Isu terkait scammer ini menjadi salah agenda diskusi dalam rapat kerja BVRMA di Denpasar, Senin (13/1).

Ketua BVRMA Kadek Adnyana, mengatakan selain membahas program kerja, pertemuan dihadiri seluruh anggota tersebut khususnya membahas isu terkait masa depan bisnis agen vila rental di Pulau Dewata. Adnyana mengungkapkan, saat ini banyak sekali terjadi penipuan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan vila rental di Bali untuk menipu para calon klien atau penyewa vila.

Para scammer ini, lanjut Adnyana, biasanya memberikan harga rendah. Namun tentu saja yang dirugikan adalah customer, karena begitu tiba di Bali ternyata bookingan yang dilakukan bodong, padahal sejumlah uang sudah ditransfer ke rekening pelaku penipuan.

“Kita berharap kepada pemerintah, stakeholder, agar membantu kami bagaimana caranya menghentikan scammer ini dengan membuat peraturan yang bisa mengurangi atau atau menghentikan para scammer ini,” harap Adnyana. 

Dia menekankan, apa yang dilakukan para scammer bukan saja meresahkan para agen vila rental seperti dirinya, namun juga akan mengancam pariwisata Bali. Menurut Adnyana, pariwisata Bali dalam sorotan dunia saat ini. Permasalahan sampah, kemacetan, hingga keamanan menjadi pertimbangan wisatawan berlibur ke Bali. Adanya scammer akan menambah buruk image pariwisata Bali di mata internasional. “Dan ini sangat berbahaya buat pariwisata Bali kita ke depan,” tegasnya.

Untuk itu, BVRMA menyodorkan salah satu solusi, yakni pihaknya dapat menjadi semacam verifikator bagi calon customer atau wisatawan yang hendak menyewa vila di Bali. Adnyana mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Bali. “Sehingga orang-orang yang mau pesan vila di Bali bisa menggunakan website kita bahwa vila yang beroperasi itu listnya adalah ini. Di luar dari list itu berarti tidak aman dan tidak direkomendasikan,” kata Adnyana. Lebih lanjut, selain ulah oknum scammer, Adnyana juga menyampaikan keresahan terkait wisatawan asing yang menyalahgunakan visa berlibur untuk bekerja di Bali. Menurut Adnyana, banyak oknum turis tersebut yang juga bekerja menjadi agen vila rental di Bali.

“Ini berarti pengawasan kita dari Dirjen Imigrasi dan siapapun berwenang harus melakukan sesuatu. Mereka sangat meresahkan, bisnis kami sangat lesu salah satunya gara-gara penyalahgunaan visa ini,” keluh Adnyana.

Adnyana berharap pemerintah segera mengatasi masalah penyalahgunaan visa ini, karena berkaitan dengan dapurnya penduduk lokal Bali yang diambil alih secara ilegal. “Kita yang sudah resmi ini harus bayar pajak dan kami tidak mendapatkan hak kami, tidak ada perlindungan untuk kami,” katanya. 7 

Komentar