nusabali

RSUD Dr Soetomo Sukses Pisahkan Kembar Siam Langka dengan Tingkat Kesulitan Tinggi

  • www.nusabali.com-rsud-dr-soetomo-sukses-pisahkan-kembar-siam-langka-dengan-tingkat-kesulitan-tinggi

SURABAYA, NusaBali.com – RSUD Dr Soetomo Surabaya berhasil mencetak prestasi medis dengan memisahkan bayi kembar siam langka asal Ngawi, Azizah Syafa dan Azzahra Syafa, yang berusia delapan bulan. Operasi ini menjadi bukti kapasitas RSUD Dr Soetomo sebagai rumah sakit rujukan penanganan kasus kompleks di Indonesia.

Kembar siam jenis ischiopagus yang dialami Azizah dan Azzahra tergolong sangat langka, dengan kedua bayi terhubung pada area panggul. Jenis ini menimbulkan tantangan medis besar karena menyangkut struktur tulang, pembuluh darah, dan saraf yang saling terhubung.

Direktur RSUD Dr Soetomo, Prof. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, menyatakan operasi ini membutuhkan kolaborasi luar biasa dari 126 tenaga medis lintas disiplin. “Pemisahan bayi kembar ini memakan waktu 18 jam dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Kami harus menangani struktur tulang belakang dan saraf yang kompleks di area panggul mereka,” ujar Prof. Cita Rosita, Selasa (14/1/2025).

Meski kompleksitasnya tinggi, operasi berjalan sukses. “Alhamdulillah, kondisi kedua bayi stabil pascaoperasi, bahkan terlihat ceria. Kami akan terus memantau perkembangan mereka agar proses pemulihan berjalan optimal,” tambahnya.

Jenis kembar siam ischiopagus menuntut keahlian tinggi dari tim medis, terutama dalam penanganan saraf dan pembuluh darah yang menyatu. Selain itu, proses rekonstruksi organ pascaoperasi juga menjadi tantangan besar.

“Operasi ini mencakup pemisahan jaringan tulang dan saraf yang vital. Dibutuhkan kerja sama tim yang sangat terkoordinasi untuk meminimalkan risiko,” jelas salah satu anggota tim bedah.

Keberhasilan ini didukung sepenuhnya oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim. Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, memastikan bahwa seluruh biaya operasi, termasuk perawatan pascaoperasi, ditanggung sepenuhnya.

“Operasi kembar siam tidak masuk dalam skema BPJS Kesehatan. Namun, Pemprov Jatim dan Bank Jatim berkolaborasi untuk memastikan masyarakat tidak mampu tetap mendapatkan layanan medis terbaik secara gratis,” ungkap Adhy.

Adhy juga menekankan bahwa RSUD Dr Soetomo telah menjadi pionir dalam penanganan kembar siam di Indonesia sejak 1975. Hingga kini, rumah sakit tersebut telah menangani 131 kasus kembar siam, dengan Azizah dan Azzahra menjadi kasus ke-126.

Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, menambahkan bahwa penggunaan dana CSR senilai Rp600 juta untuk pembiayaan operasi ini menunjukkan bagaimana anggaran tersebut dapat menyelamatkan nyawa.

“CSR tidak hanya untuk infrastruktur. Menyelamatkan jiwa adalah prioritas yang tidak boleh diabaikan. Saya berharap skema ini menjadi contoh bagi daerah lain,” tegas Ony.

Keberhasilan pemisahan bayi kembar siam ini sekaligus menegaskan dedikasi dan kemampuan tenaga medis Indonesia dalam menangani kasus medis paling kompleks. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi pengembangan dunia medis di tanah air. *ant

Komentar