Jumlah Penerima Bansos di Tabanan Menurun
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
Petugas PKH
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
I Nyoman Gede Gunawan
TABANAN, NusaBali - Jumlah masyarakat Tabanan yang membutuhkan bantuan sosial (bansos) atau yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menurun. Penurunan terjadi karena kondisi perekonomian masyarakat terindikasi mulai membaik.
Disebut menurun sesuai data dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak Tabanan per Desember 2024, masyarakat yang masuk DTKS sebanyak 180.555 individu dari 68.849 kepala keluarga (KK). Jumlah itu lebih rendah dibandingkan November 2024 yang mencapai 188.705 individu dengan jumlah KK yang sama.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak Tabanan I Nyoman Gede Gunawan, mengatakan penurunan terjadi karena perubahan masyarakat itu sendiri. Artinya taraf perekonomian mereka sudah membaik. “Ini menunjukkan angka positif,” kata Gunawan, Selasa (14/1).
Disebutkannya, tak hanya karena perekonomian sudah sejahtera, penyebab turunnya data DTKS juga karena adanya masyarakat yang pindah tempat hasil dari verifikasi dan validasi pihak desa tiap bulan.
“Kami hanya menarik data dari Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG), sementara pengusulan data dilakukan oleh desa yang lebih memahami kondisi warganya. Penurunan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sejahtera,” ucap Gunawan.
Dia menambahkan, bantuan sosial yang diterima masyarakat yang tercover dalam DTKS ini bervariasi. Ada yang tunai dan non tunai. “Yang tunai misalnya masyarakat yang menerima BLT (bantuan langsung tunai) tiap bulan. Sementara yang non tunai seperti keluarga yang menerima program keluarga harapan (PKH),” jelas Gunawan.
Gunawan n tetap mendorong evaluasi dan pemutakhiran data secara berkala, agar bantuan sosial tetap tepat sasaran dan menjangkau kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan. 7 des
1
Komentar