Kunjungan Wisatawan ke Kawasan The Nusa Dua Terus Meningkat
MANGUPURA, NusaBali - Kawasan The Nusa Dua mencatat sejarah baru dengan tingkat kunjungan wisatawan tertinggi sejak kawasan ini dikelola oleh ITDC selama 51 tahun.
Sepanjang 2024, tingkat okupansi kawasan The Nusa Dua rata-rata mencapai 76 persen. Angka yang mencerminkan keberhasilan strategi pengelolaan tersebut turut menggaet wisatawan domestik (wisdom) yang melancong ke kawasan yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menyatakan pencapaian ini bukanlah hasil kebetulan, melainkan buah dari program strategis yang didukung oleh sinergi berbagai pihak dalam grup. “Ini merupakan capaian yang bukan kebetulan, tetapi hasil dari program terencana yang kami jalankan, baik di ITDC maupun melalui sinergi grup,” ujar Ari Respati ditemui di kawasan The Nusa Dua pada Senin (13/1) sore.
Ari Respati menyoroti peningkatan jumlah wisatawan domestik pada 2024. Biasanya, wisatawan asal Australia mendominasi kunjungan, tetapi kini wisatawan domestik atau wisatawan nusantara menunjukkan peningkatan yang signifikan. “Ini mencerminkan keberhasilan kampanye pemerintah untuk mendorong masyarakat Indonesia berwisata di dalam negeri,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, General Manager The Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika, mengungkapkan pada 2024 mencatat tingkat okupansi tertinggi sepanjang sejarah dengan rata-rata mencapai 76 persen. Total kunjungan pun menembus angka 3 juta wisatawan, menjadi pencapaian terbaik sejak kawasan ini berdiri.
“2024 menjadi titik baliknya ITDC terutama kawasan The Nusa Dua, karena menjadi okupansi rate tertinggi dan tercatat sepanjang sejarah kawasan The Nusa Dua itu berdiri. Dan tahun ini menjadi tahun yang menantang karena bagaimana pun kami harus mempertahankan dan harus lebih baik dari tahun 2024,” ujar Dwiatmika.
Meski virus HMPV kabarnya sempat merebak khususnya di China, Dwiatmika menegaskan bahwa dampaknya belum terasa di kawasan The Nusa Dua. Hingga saat ini, tidak ada pembatalan bookingan dari wisatawan, termasuk dari China. “Kami tetap mengantisipasi kemungkinan, tetapi berdasarkan informasi, virus ini tidak seperti Covid-19. Beberapa kasus bahkan sembuh dengan cepat dan belum ada laporan kasus fatal,” jelasnya.
Sementara, menjelang Tahun Baru Imlek, Dwiatmika mengaku jika kawasan The Nusa Dua menargetkan okupansi mencapai 74 persen. Namun, dia juga menyoroti tantangan saat libur panjang, termasuk kondisi cuaca dan pemberitaan terkait Bali secara umum. Meski demikian, dirinya memastikan performa kawasan The Nusa Dua di 2024 sudah melebihi periode sebelum pandemi Covid-19 dan mencatatkan kinerja terbaik sepanjang sejarah ITDC. 7 ol3
Komentar