HPI Bali Siap Cabut KTA Guide Nakal
Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali mengancam mencabut Kartu Tanda Anggota (HPI) terhadap guide atau pramuwisata nakal.
DENPASAR, NusaBali
Maksudnya, guide-guide yang melakukan praktek menyimpang dari etika atau tata tertib pramuwisata. Diantaranya memberikan informasi ngawur berbagai hal tentang Bali dan budayanya, atau perilaku tak terpuji lain seperti mengakali atau membohongi wisatawan, sehingga merusak citra pariwisata Bali.
Demikian ditegaskan Ketua HPI Bali I Nengah Nuarta pada Selasa (5/9). Menurut Nuarta , hal itu disampaikan pihaknya agar para guide melakukan profesinya atas dasar yang tercantum dan disekapati sebagai pramuwisata yang baik dan profesional. “Belakangan kami kerap menerima komplain ,” ungkap Nuarta.
Komplain itu keluhan tersebut diantaranya pemberian atau penyajian informasi yang tidak akurat. Diantaranya membohongi wisatawan karena didorong-motif pribadi guide dengan ngabaikan etika guide. “Misalnya menyebut Ubud sebagai Besakih, karena menilai wisatawan yang dipandu tidak tahu apa-apa,” ungkap Nuarta.
Maupun bentuk perilaku tidak baik lainnya. Otomatis HPI sebagai asosiasi yang mewadahi para pemandu kena imbasnya. Karena itulah jika memang fatal, HPI siap cabut KTA mereka. Dengan demikian, guide yang sudah dicabut KTA, tidak lagi menjadi tanggung jawab HPI
Pencabutan KTA kata Nuarta, memang memungkinkan. AD/ART HPI membolehkan. Tetapi sebelum sanksi pencabutan KTA, kata Nuarta, HPI berkewajiban melakukan pembinaan terhadap para guide-nya. Pembinaan tersebut, antara meng up grade SDM, baik keterampilan, etika maupun tindak-tindak sebagai pramuwisata yang benar. “Bagaimana memandu wisatawan, sehingga wisatawan juga paham budaya setempat. Karena itulah nantinya akan ada diklat bagi pramuwisata,” papar Nuarta.
Rekrutmen SDM pramuwisata baru juga akan dilakukan lebih teliti. Mereka yang memiliki basic pemahaman budaya Bali yang memadai, akan diprioritaskan. Sektor pariwisata jangan sampai tercoreng karena hal yang tidak benar saat pemanduan.
Kehadiran wisatawan di kawasan wisata diharapkan memberi dampak positif bagi warga di kawasan wisata. Itu salah satunya , kata Nuarta merupakan kewajiban seorang pramuwisata.
Jumlah guide yang bernuang dibawah bendera HPI lebih dari 8000 orang. Para guide ini berasal dari 11 divisi bahasa (asing). Diantaranya Inggris, Prancis, Jepang, Itali, Rusia dan Bahasa Mandarin. *k17.
Demikian ditegaskan Ketua HPI Bali I Nengah Nuarta pada Selasa (5/9). Menurut Nuarta , hal itu disampaikan pihaknya agar para guide melakukan profesinya atas dasar yang tercantum dan disekapati sebagai pramuwisata yang baik dan profesional. “Belakangan kami kerap menerima komplain ,” ungkap Nuarta.
Komplain itu keluhan tersebut diantaranya pemberian atau penyajian informasi yang tidak akurat. Diantaranya membohongi wisatawan karena didorong-motif pribadi guide dengan ngabaikan etika guide. “Misalnya menyebut Ubud sebagai Besakih, karena menilai wisatawan yang dipandu tidak tahu apa-apa,” ungkap Nuarta.
Maupun bentuk perilaku tidak baik lainnya. Otomatis HPI sebagai asosiasi yang mewadahi para pemandu kena imbasnya. Karena itulah jika memang fatal, HPI siap cabut KTA mereka. Dengan demikian, guide yang sudah dicabut KTA, tidak lagi menjadi tanggung jawab HPI
Pencabutan KTA kata Nuarta, memang memungkinkan. AD/ART HPI membolehkan. Tetapi sebelum sanksi pencabutan KTA, kata Nuarta, HPI berkewajiban melakukan pembinaan terhadap para guide-nya. Pembinaan tersebut, antara meng up grade SDM, baik keterampilan, etika maupun tindak-tindak sebagai pramuwisata yang benar. “Bagaimana memandu wisatawan, sehingga wisatawan juga paham budaya setempat. Karena itulah nantinya akan ada diklat bagi pramuwisata,” papar Nuarta.
Rekrutmen SDM pramuwisata baru juga akan dilakukan lebih teliti. Mereka yang memiliki basic pemahaman budaya Bali yang memadai, akan diprioritaskan. Sektor pariwisata jangan sampai tercoreng karena hal yang tidak benar saat pemanduan.
Kehadiran wisatawan di kawasan wisata diharapkan memberi dampak positif bagi warga di kawasan wisata. Itu salah satunya , kata Nuarta merupakan kewajiban seorang pramuwisata.
Jumlah guide yang bernuang dibawah bendera HPI lebih dari 8000 orang. Para guide ini berasal dari 11 divisi bahasa (asing). Diantaranya Inggris, Prancis, Jepang, Itali, Rusia dan Bahasa Mandarin. *k17.
1
Komentar