Lomba Ogoh-ogoh ‘Tarung Bebas’
Pemkot Siapkan Hadiah Rp 165 Juta untuk 6 Terbaik
Tim juri akan menyasar 16 Ogoh-ogoh yang nantinya dilombakan di kawasan Catur Muka Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar kembali menggelar Lomba Ogoh-ogoh dalam ‘Kasanga Festival’ sebagai rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 yang jatuh pada 29 Maret 2025 mendatang. Lomba Ogoh-ogoh kali ini digelar dengan sistem ‘tarung bebas’ memperebutkan 6 kategori terbaik berhadiah total Rp 165 juta.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Tradisi Ddn Warisan Budaya, Ni Made Suniastari, Kamis (16/1) mengatakan, lomba Ogoh-ogoh tahun ini akan tetap digelar. Hal ini sesuai dengan arahan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bahwa Lomba Ogoh-ogoh ini menjadi rangkaian dari 'Kasanga Festival' yang akan digelar pada 21-23 Maret 2025 mendatang.
Kata dia, lomba Ogoh-ogoh ini digelar untuk memberikan wadah kreativitas seni anak muda. Menurut Purwantara, Sekaa Teruna memiliki peran penting untuk pelestarian tradisi dan budaya di Kota Denpasar. Sehingga, perlu diberikan wadah agar semangat mereka tetap terjaga.
Kata Purwantara, lomba Ogoh-ogoh ini nantinya tidak lagi berdasarkan pilihan penilaian per kecamatan seperti tahun sebelumnya. Melainkan penilaian langsung dari tim juri dengan sistem 'tarung bebas'. “Tarung bebas yang dimaksud tidak lagi dilakukan per kecamatan seperti tahun-tahun sebelumnya. Penilaian akan dilakukan sekaligus secara keseluruhan di semua kecamatan,” ujar Purwantara.
Ditegaskan Purwantara, hanya akan ada 5 juri yang kompeten dipilih Disbud Denpasar. Mereka akan menilai Ogoh-ogoh di Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Utara, Denpasar Timur dan Denpasar Selatan. Tim juri akan menyasar 16 Ogoh-ogoh yang nantinya dilombakan di kawasan Catur Muka Denpasar.
Mereka yang dinilai juri, merupakan Ogoh-ogoh yang murni hasil kreativitas Sekaa Teruna dan tidak merupakan perwakilan kecamatan. “Nanti yang terpilih 16 terbaik saja dari seluruh kecamatan. Bisa jadi, salah satu kecamatan lebih mendominasi karena sistem tarung bebas. Kalau dulu kan perwakilan masing-masing. Sekarang bebas,” ujar Purwantara.
Proses penilaian tarung bebas ini, merupakan hasil dari Focus Group Discussion (FGD) yang digelar panitia bersama Yowana. “Sesuai hasil FGD, Yowana setuju karena lebih greget. Jadi nanti juaranya bisa jadi Denpasar Barat saja. Atau bisa kecamatan lain, kan itu berdasarkan hasil penilaian. Kalau dulu, masing-masing juara kecamatan mewakili ke Catur Muka, sekarang tidak,” imbuh Purwantara.
Menurut Purwantara, hasil pementasan dari 16 Ogoh-ogoh di kawasan Catur Muka akan dijaring 6 Ogoh-ogoh terbaik dengan memperebutkan hadiah total Rp 165 juta. Juara I akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 50 juta, Juara II mendapatkan Rp 40 juta, Juara III mendapat Rp 30 juta. Sementara Juara Harapan I mendapat Rp 20 juta, harapan II mendapat Rp 15 juta dan Juara Harapan III mendapat uang sebesar Rp 10 juta.
Selain lomba Ogoh-ogoh besar, Disbud juga akan menggelar lomba Ogoh-ogoh mini mesin, Ogoh-ogoh mini non mesin dan sketsa Ogoh-ogoh dengan total hadiah sebesar Rp 66 juta untuk masing-masing tiga kategori terbaik.
Masing-masing lomba akan mencari tiga terbaik diantaranya pemenang lomba Ogoh-ogoh mini mesin juara I akan mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 12 juta, Juara II sebesar Rp 10 juta dan Juara III sebesar Rp 8 juta. Sementara pemenang lomba Ogoh-ogoh mini non mesin untuk Juara I mendapat Rp 10 juta, Juara II sebesar Rp 8 juta dan Juara III sebesar Rp 6 juta. Sementara pemenang lomba Sketsa Ogoh-ogoh Juara I mendapat uang tunai sebesar Rp 5 juta, Juara II sebesar Rp 4 juta dan Juara III sebesar Rp 3 juta. “Lomba dan festival ini semuanya dari Disbud Denpasar,” pungkasnya.mis
Komentar