Saluran Irigasi Subak Demulih Ambruk
BANGLI, NusaBali - Banjir karena hujan lebat akibat cuaca ekstrem berlangsung belakangan ini mengakibatkan kerusakan banyak saluran irigasi. Salah satunya di persawahan Suter, Subak Demulih, Desa Demulih, Kecamatan Susut.
Dinding senderan saluran di tempekan Subak Suter ini ambruk sepanjang sekitar 7 - 8 meter dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Warga berharap dinding senderan tersebut cepat mendapat penanganan dari pemerintah. "Kalau bisa, mohon ditangani secepatnya," ujar I Ketut Terima,55, Jumat(17/1).
Dituturkan Terima, senderan irigasi tersebut ambruk tiga pekan lalu. "Malamnya hujan lebat, itulah yang menyebabkan jebol," ceritanya.
Akibat ambruknya saluran irigasi itu, pasokan air untuk hektaran sawah terancam. Dikhawatiri, kondisi itu berdampak pada mundurnya masa tanam padi. "Sebenarnya kalau masa tanam normal sekarang sudah waktu ngudud (menyiangi rumput). Namun, karena masa tanam telat, sawah pun belum dibajak" ungkap Terima.
Hal itu menambah parah keadaan, karena sebelumnya petani kesulitan mendapatkan tukang traktor untuk membajak. Selain itu, material longsoran dari senderan irigasi yang ambruk itu menimbun saluran irigasi di sebelah bawahnya, sehingga potensi membendung arus air, yang bisa memicu genangan sampai banjir. "Ya, karena saluran tertimbun," kata Terima.
Karena itulah, kerusakan saluran irigasi itu diharap mendapatkan penanganan secepatnya.
Pihak Dinas PU Bangli mengiyakan banjir akibat hujan lebat berdampak terhadap banyak saluran irigasi. Antara lain tertimbun longsoran,kotoran sampah dan lainnya. "Itu kami sudah bersihkan dengan sistem gotong royong dari Tim (PU)," terang Dedi Agusta,Kabid Sumber Daya Alam (SDA) Dinas PU Bangli. Pembersihan itu juga bersinergi dengan krama subak kalau krama subak turun bergotong royong.
Terhadap penanganan saluran irigasi yang rusak, Dede Agusta menjelaskan itu mengacu pada wilayah kewenangan. Untuk Pemkab/Pemkot kewenanganya ssmpai pada Bangunan Bagi dari Daerah Irigasi(DI). "Dibawah itu adalah saluran tersier, kewenangannya ada di subak," terangnya.
Apakah nanti kewenangan saluran tertier dan dibawahnya nanti akan ke Pemkab/Pemkot, masih dalan penggodokan. "Belum ada keputusan," ujarnya. Semuanya kata Dede Agusta masih dalam rencana program.7k17
Komentar