nusabali

Program Wifi Gratis Dihentikan Sementara, Tabanan Siapkan Dana Rp 2 Miliar

Program Wifi Gratis Dihentikan Sementara

  • www.nusabali.com-program-wifi-gratis-dihentikan-sementara-tabanan-siapkan-dana-rp-2-miliar

TABANAN, NusaBali - Pemkab Tabanan menyiapkan anggaran pendamping sekitar Rp 2 miliar. Anggaran tersebut untuk mencover program layanan Wifi gratis Bali Smart Island (BSI) yang dibiayai oleh Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali. Banguan ini telah dihentikan sementara.

Mulai 1 Januari 2025, program ini sementara dihentikan sembari menunggu arahan lebih lanjut dari provinsi. Diketahui, Tabanan memiliki 499 titik Wifi gratis, terbanyak di Bali. Infrastruktur ini telah memberikan manfaat besar, terutama di daerah terpencil yang sebelumnya sulit mendapatkan akses internet.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tabanan  I Made Sumertayasa mengatakan, program ini sangat membantu masyarakat. "Program Wifi gratis ini pertama kali mendobrak keterbatasan akses internet di Tabanan. Bahkan daerah terpencil di wilayah Tabanan sudah tercover dengan infrastruktur fiber optik internet," jelasnya, Minggu (19/1).

Lanjutnya, terjadi perubahan terkait alokasi anggaran yang kini dialihkan ke Dinas Pemajuan Masyarakat Adat untuk mendukung desa adat. "Kami telah bersurat kepada provinsi untuk meminta dasar hukum terkait perubahan ini agar bisa memberikan penjelasan kepada desa adat,” ungkapnya.

Sekretaris Dinas Kominfo Tabanan I Gusti Putu Winiantara menambahkan, Tabanan memiliki dana pendamping BKK untuk program ini Rp 2 miliar, untuk mengcover kelanjutan program ini. Dana ini juga untuk meningkatkan bandwidth dari 10 Mbps menjadi 20 Mbps. Namun, pemanfaatan anggaran tersebut tentu memerlukan kajian mendalam.

Diakui, dalam waktu dekat akan ada rapat melibatkan Inspektorat untuk memastikan apakah penggunaan anggaran ini tidak melanggar aturan. "Situasinya cukup mendadak, sehingga kami perlu berhati-hati agar tidak keliru dalam penganggaran," sambungnya.

Program Wifi gratis ini untuk mendukung multisektor, seperti pendidikan, pelayanan publik, dan akses informasi. Namun, dengan penghentian sementara, tentu berdampak pada akses penting yang dibutuhkan banyak masyarakat. "Kami berupaya agar program ini bisa segera berjalan kembali. Kami tidak ingin masyarakat Tabanan kehilangan akses yang sudah terbangun dengan baik,” tegas Winiantara.7des

Komentar