Disbud Pesimis Tuntas Desember 2017
Pembangunan fisik Museum Subak Masceti telah rampung tahun 2016.
Materi Museum Subak Mulai Ditender
GIANYAR, NusaBali
Museum dengan dana pembantuan dari Kemendikbud RI ini menunggu pengadaan isi museum. Sesuai rencana, museum dengan miniatur kehidupan agraris di Bali ini akan diresmikan pada Februari 2018, bertepatan dengan bulan akhir masa jabatan Bupati AA Gde Agung Baratha.
Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar Gusti Ngurah Wijana melalui Kabid Cagar Budaya dan Permuseuman I Wayan Sudha mengatakan pengadaan isi ini sudah masuk proses tender. “Tender sedang diproses di Unit Layanan Pengadaan (ULP) secara online, khususnya untuk bagian diorama dan interior,” jelasnya saat ditemui, Rabu (6/9).
Kata dia, pengadaan ini terlambat dari rencana karena keterlambatan dana dari Pusat. “Kami ajukan pada anggaran induk, tapi muncul baru pada anggaran perubahan. Jadi masih dalam proses,” jelasnya. Dana yang dikucurkan Pusat untuk pengadaan isi museum Rp 6,5 miliar.
Pihaknya mengaku pesimis dengan tender ini. Sebab muncul di anggaran perubahan dengan batas waktu pengadaan yang cukup singkat. “Paling tidak Desember ini sudah harus terealisasi,” ujarnya.
Dalam museum ini, selain menampilkan sisi tradisional kehidupan agraris di Bali, khususnya Gianyar, juga akan menampilkan kecanggihan IT. “Nanti akan ada kombinasi, tampilan tradisional berbasis IT, sehingga menjadi daya tarik sebagai media edukasi dan kunjungan wisata,” jelasnya.
Pihaknya juga mengaku sedang menjajaki rumah-rumah petani di Gianyar yang memiliki alat pertanian tradisional. Khususnya yang berusia 50 tahun lebih. “Kemarin kami sudah turun, ada beberapa tapi belum kami ambil,” jelasnya.
Ditambahkan Sudha, proses pembangunan Museum Subak ini sejak tahun 2012. “Waktu itu sudah diberikan dana pada Oktober, karena waktu tidak bisa sehingga dana dikembalikan. Baru kemudian tahun 2014 muncul kembali dan berlanjut hingga 2016,” jelasnya.
Total dana keseluruhan untuk Museum ini mencapai Rp 27,5 miliar. Dana tersebut turun secara bertahap, tahun 2014 sebesar Rp 2 miliar untuk pembangunan fisik, lanjut tahun 2015 sebesar Rp 10 miliar, tahun 2016 sebesar Rp 9 miliar dan tahun ini Rp 6,5 miliar. *nvi
1
Komentar