Kasus Meningkat, Dinkes Ketatkan Pencegahan DBD
SINGARAJA, NusaBali - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tiga bulan terakhir mengalami peningkatan cukup signifikan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng kembali mengetatkan upaya pencegahan untuk menekan potensi lonjakan kasus. Salah satunya dengan mengintensifkan kembali program Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Data Dinas Kesehatan Buleleng, berdasarkan data epidemiologis, puncak kasus DBD tahun 2024 terjadi pada April dengan 348 kasus. Jumlah kasus sempat menurun hingga menunjukkan tren peningkatan di akhir tahun 2024. Pada November 2024, jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 111. Kemudian meningkat menjadi 171 kasus pada Desember dan 120 kasus pada Januari 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Buleleng Nyoman Budiastawan, Minggu (19/1) kemarin mengatakan, kenaikan kasus ini menjadi peringatan, untuk lebih waspada terhadap lonjakan kasus yang lebih besar. Terlebih saat ini sedang musim penghujan.
“Kami sudah menyebarkan surat edaran ke desa dan kelurahan untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), mengintensifkan edukasi 3M Plus,dan fogging terarah yakni pengasapan dilakukan secara selektif berdasarkan hasil survei lapangan untuk memastikan efektivitas pengendalian nyamuk,” ucap Budiastawan.
Gerakan PSN di masing-masing desa/kelurahan inipun disebutnya didukung dengan program Jumantik. Targetnya satu rumah satu jumantik. Minimal dalam satu keluarga ada satu orang yang bertugas memantau jentik di lingkungan rumahnya masing-masing.
“Ibu rumah tangga sangat strategis karena mereka yang sering membersihkan rumah dan paling mengenal kondisi lingkungan sekitar,” imbuh Budiastawan.
Gerakan PSN ini penting dilakukan secara massal, misalnya dengan kegiatan gotong royong banjar, STT atau di sekolah-sekolah saat Jumat atau Sabtu Bersih. Gerakan masal ini dapat memberantas sarang dan jentik nyamuk secara menyeluruh dan bersamaan.
Selain itu, Dinkes Buleleng juga menggandeng Puskesmas sebagai ujung tombak edukasi dan sosialisasi kesehatan, termasuk mengoptimalkan peran Posyandu di tingkat desa. Sementara itu penanganan dengan fogging adalah solusi terakhir yang akan diawali dengan temuan kasus DBD di satu kawasan secara masif. 7 k23
Komentar