nusabali

Hujan Deras, Longsor di Jalur Gitgit

Akses Singaraja-Denpasar Sempat Lumpuh Satu Jam

  • www.nusabali.com-hujan-deras-longsor-di-jalur-gitgit

Tebing-tebing di sepanjang jalur Singaraja-Denpasar setiap musim penghujan memang selalu langganan longsor, akibat kontur tanah yang gembur dan labil.

SINGARAJA, NusaBali
Tanah longsor terjadi di ruas jalan Singaraja-Denpasar tepatnya di kilometer 17, wilayah Banjar Dinas Wirabhuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Senin (20/1) pukul 16.00 wita. Material longsor memenuhi seluruh badan jalan hingga akses lalu lintas sempat lumpuh satu jam, hingga bisa dilalui kembali secara bertahap.

Perbekel Desa Gitgit Putu Arcana ditemui di lokasi mengatakan, kejadian bencana alam itu terjadi setelah hujan deras mengguyur dengan intensitas tinggi sejak Senin siang. Tanah tebing setinggi kurang lebih 15 meter dengan panjang 20 meter amblas dan menutup jalan nasional.

“Begitu ada laporan kejadian kami langsung kerahkan relawan untuk bisa melakukan penanganan alam. Karena volume materialnya banyak kami juga sudah menghubungi BPBD dan pihak terkait,” terang Arcana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi yang juga memantau penanganan di lokasi, memutuskan untuk menyewa alat berat berupa eksavator. Sembari menunggu alat berat tiba di lokasi, BPBD bersama relawan, TNI/Polri melakukan pembersihan material manual.

Penanganan material diutamakan agar kendaraan bisa melintas meski baru setengah badan jalan dan melaju bergantian. Sehingga kemacetan arus lalu lintas tidak terlalu panjang. “Tadi sempat macet 1 jam, sekarang bisa dilalui setengah jalan, sambil kita menunggu alat berat. Sebab kalau dibersihkan manual cukup berat dan memakan waktu cukup lama nanti. Karena ini ruas jalan nasional kami utamakan penanganan cepat,” terang Ariadi.

Rencananya setelah pembersihan menggunakan alat berat, sisa lumpur juga akan disemprot dengan air. BPBD Buleleng juga meminta bantuan Dinas Pemadam Kebakaran untuk tindakan itu. Harapannya setelah badan jalan terbuka seluruhnya dan arus lalu lintas kembali normal, jalanan tidak menjadi licin karena sisa lumpur yang tidak bersih.

Sementara itu daerah Desa Gitgit yang sebagian besar daerahnya adalah perbukitan masuk zona rawan longsor di Buleleng. Tebing-tebing di sepanjang jalur Singaraja-Denpasar setiap musim penghujan memang selalu langganan longsor, akibat kontur tanah yang gembur dan labil.

“Kami tetap menghimbau masyarakat yang melintas di zona rawan longsor selalu berhati-hati, terutama saat melintas pada hujan deras. Ini nanti kita bersihkan dulu, lalu akan kita isi papan peringatan hati-hati karena masih rawan juga terjadi longsor susulan, terutama saat hujan deras,” papar pejabat asal Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.7 k23

Komentar