Manchester City ke Performa Terbaik, Manchester United dalam Sejarah Terburuk
LONDON, NusaBali - Manchester City telah kembali ke performa terbaiknya. Sedangkan tim Manchester United (MU) di bawah Ruben Amorim dalam sejarah terburuk klub di Old Trafford itu.
Demikian pernyataan pelatih kedua klub masing-masing, yakni Pep Guardiola dan Ruben Amorim, usai mereka menjalani laga pekan ke-22 Liga Primer Inggris, Minggu (19 /1) malam. Ya, Guardiola menyatakan ManCity kembali ke performa terbaiknya usai menggilas tuan rumah Ipswich Town 6-0, di Portman Road Stadium.
Kemenangan itu tidak hanya mengangkat posisi ManCity ke peringkat keempat klasemen dengan 38 poin, tetapi juga mengakhiri periode sulit mereka dalam dua bulan terakhir.
Phil Foden tampil gemilang dengan dua gol dan menyumbang satu assist. Sedangkan Erling Haaland juga mencatatkan namanya di papan skor. Guardiola memuji performa timnya yang menurutnya kembali memperlihatkan identitas khas ManCity selama satu dekade terakhir.
"Tiga poin ini penting, dan kami sekarang berada di jalur yang tepat untuk kualifikasi Liga Champions musim depan," ujar Guardiola di laman resmi klub.
Setelah beberapa penampilan yang tidak meyakinkan menjelang dan setelah Natal, ManCity kembali menemukan ritme permainannya. Guardiola mengungkapkan meski penampilan tim belum sepenuhnya sempurna, ada banyak hal positif yang dapat diambil.
"Semua pemain bermain cerdas, cepat, dan saling terhubung. Anda tidak bisa bermain baik jika tidak ada koneksi yang kuat secara defensif," kata Guardiola.
Sementara itu, pelatih MU Ruben Amorim menyebutkan, timnya saat ini mungkin menjadi yang terburuk dalam sejarah klub, usai kalah 1-3 dari Brighton & Hove Albion di Old Trafford, Minggu (19/1). Menurutnya, performa buruk tim terus berlanjut.
"Kami mungkin tim terburuk dalam sejarah Manchester United," ujar Amorim. "Saya tahu Anda menginginkan headline, jadi saya katakan itu karena kami harus mengakui kenyataan ini untuk bisa mengubahnya."
Kekalahan ini menjadi yang keempat di kandang bagi Amorim sejak dirinya menggantikan Erik ten Hag pada akhir Oktober. Dalam laga itu, MU gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran dari permainan terbuka, sedangkan Brighton tampil dominan sepanjang laga.
Amorim mengakui tekanan terbesar sedang dihadapi sebagai pelatih baru. “Kami mendapatkan pelatih baru yang kalah lebih banyak daripada pelatih sebelumnya. Saya sepenuhnya menyadari hal itu. Saya tidak akan berubah, apa pun yang terjadi," kata Amorim.
Meski begitu, Amorim tetap menunjukkan keyakinan akan kemampuan timnya untuk bangkit. Sebelumnya, dia sempat berharap dua laga awan Southampton dan Brighton dapat menjadi ajang memahami lebih jauh karakter para pemainnya, terutama setelah hasil positif lawan Liverpool dan Arsenal. Namun, kekalahan ini justru mempertegas, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
MU dipermalukan 1-3 oleh Brighton di depan suporter sendiri. Setan Merah kebobolan dulu usai Yakuba Minteh mencetak gol cepat, yang kemudian disamakan Bruno Fernandes melalui titik putih. Kemenangan Brighton dipastikan oleh sepasang gol di babak kedua oleh Kaoru Mitoma dan Georginio Rutter. Kini MU tertahan di peringkat 13 klasemen dengan 26 poin dari 22 laga. Brighton ke urutan sembilan dengan 34 poin. ant
1
Komentar