nusabali

Drone DJI Agras T40 Terbangi Jatiluwih, Inovasi Pertanian di Situs Warisan Dunia

  • www.nusabali.com-drone-dji-agras-t40-terbangi-jatiluwih-inovasi-pertanian-di-situs-warisan-dunia
  • www.nusabali.com-drone-dji-agras-t40-terbangi-jatiluwih-inovasi-pertanian-di-situs-warisan-dunia

TABANAN, NusaBali.com– Di balik hijaunya terasering Desa Jatiluwih yang telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, inovasi teknologi kini hadir untuk mendukung pertanian lokal yang telah bertahan selama ratusan tahun. Teknologi drone DJI Agras T40, wahana canggih yang biasanya digunakan di lahan datar, kini mengudara di tengah tantangan medan unik Jatiluwih, membantu petani menyemprot pupuk organik cair secara efisien.

Pelatihan penggunaan drone berlangsung selama tiga hari pada 15-17 Januari 2025, dipandu langsung oleh trainer resmi DJI. Program ini tak hanya memperkenalkan teknologi kepada petani, tetapi juga menunjukkan langkah nyata kolaborasi antara tradisi dan modernisasi. 

Kegiatan di areal persawahan berlokasi di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan ini difasilitasi oleh Bank Indonesia, yang mendorong keberlanjutan agrikultur di Bali melalui adopsi teknologi ramah lingkungan.

John Ketut Purna, Kepala Pengelola Desa Jatiluwih, memandang langkah ini sebagai tonggak baru bagi pertanian lokal. “Adopsi teknologi ini adalah langkah besar dalam mendukung keberlanjutan agrikultur kami. Dengan drone DJI, petani dapat mengoptimalkan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan melestarikan lingkungan, sehingga pertanian Bali tetap relevan di masa depan,” ungkapnya, Selasa (21/1/2025).


DJI, perusahaan teknologi asal Tiongkok, dikenal sebagai pelopor dalam industri drone dan teknologi videografi. Salah satu produk unggulannya, DJI Agras T40, didesain khusus untuk mendukung sektor pertanian. Dengan kemampuan menyemprot pupuk organik cair seluas 2 hektare hanya dalam waktu 7-7,5 menit, drone ini mampu meningkatkan efisiensi hingga 95% dibanding metode manual.

Fitur-fitur canggih seperti sistem pemetaan lahan, penghindar rintangan, dan fungsi otomatis "Return to Home" menjadikan DJI Agras T40 sebagai solusi sempurna bagi area sulit seperti terasering Jatiluwih. Lebih jauh lagi, penggunaan pupuk organik cair dengan teknologi ini membantu melestarikan ekosistem dan mendorong pertanian yang lebih berkelanjutan.

Meski manfaat teknologi ini sangat besar, implementasinya tidak tanpa tantangan. Biaya awal yang tinggi dan kebutuhan pelatihan intensif menjadi hambatan utama yang harus diatasi. Namun, inovasi seperti drone DJI menawarkan peluang besar: mendukung pertanian organik, meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga kerja, serta memberikan solusi untuk tantangan geografis yang sulit dijangkau secara manual.

Lebih dari itu, modernisasi ini memperkuat daya tarik Jatiluwih sebagai destinasi pariwisata berbasis ekologi. Di mata wisatawan, kombinasi tradisi agrikultur dengan teknologi mutakhir memberikan daya tarik unik, sekaligus menggambarkan komitmen masyarakat Bali dalam menjaga keberlanjutan.


“Kolaborasi antara petani, pemerintah, dan pihak pendukung lainnya menjadi kunci keberhasilan modernisasi ini. Ke depannya, teknologi seperti drone ini akan menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain di Indonesia,” ujar John Ketut Purna.

Desa Jatiluwih kini tidak hanya menjadi ikon budaya dan alam Bali, tetapi juga simbol harmoni antara tradisi dan inovasi teknologi. Sebuah bukti nyata bahwa kemajuan teknologi dapat mendukung pelestarian tradisi dan keberlanjutan masa depan.

Komentar