BNPB Minta Tebing Rawan Longsor Diawasi
Pemkot Koordinasi Pemulangan Korban Longsor dengan BPBD Jatim
Masyarakat diimbau tetap waspada selama musim penghujan ini dan segera melaporkan ke pihak berwenang apabila menemukan potensi terjadinya bencana
DENPASAR, NusaBali
Total 9 warga menjadi korban bencana tanah longsor di Bali dalam dua hari berturut-turut. Bencana pertama terjadi di Bukit Muncung, Banjar Cempaka, Dusun Celuk, Desa Pikat, Dawan, Klungkung, Minggu (19/1) menyebabkan 4 korban tewas, dan bencana kedua terjadi di Jalan Kendedes, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Senin (20/1) pagi mengakibat 5 orang tewas. Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mengawasi tanggul dan tebing rawan longsor.
"Monitoring tanggul dan tebing juga diharapkan dapat dilakukan secara intensif," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resminya yang diterima NusaBali, Selasa (21/1). BNPB mengatakan jika terdapat retakan dan rekahan tanggul maupun tebing, instansi terkait diimbau untuk segera mengambil tindakan cepat untuk warga, baik dengan menambal atau memerkuat ketahanan tanggul dan tebing.
"Masyarakat juga diharapkan dapat selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dari instansi terkait," imbuh Abdul. Selain itu, monitoring sungai dan saluran irigasi maupun drainase juga diimbau dilakukan berkala. Jika terdapat penyumbatan aliran sungai maupun saluran air untuk sesegera mungkin dibersihkan demi mencegah banjir.
"Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari dua jam, maka warga yang tinggal di lereng tebing maupun bantaran sungai agar mengungsi ke lokasi yang lebih aman," pungkas Abdul. Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Made Rentin mengatakan longsor di Bukit Muncung, Banjar Cempaka, Dusun Celuk, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Minggu (19/1) petang pukul 18.17 Wita dipicu oleh hujan deras. Dalam musibah ini 4 orang meninggal dunia.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk menyalurkan bantuan logistik serta menyediakan layanan trauma healing bagi masyarakat terdampak guna mendukung proses pemulihan pasca bencana. Sementara bencana tanah longsor di Jalan Kendedes, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, pada Senin (20/1) pagi pukul 06.30 Wita dipicu kondisi tanah yang gembur dan basah akibat hujan serta senderan tebing yang baru selesai dibangun tidak dapat menahan terjadinya longsor. Lima orang kehilangan nyawa dalam musibah ini.
Pemerintah daerah juga memastikan bahwa kebutuhan mendesak, seperti logistik bagi korban bencana, dapat segera terpenuhi. Berbagai upaya terpadu terus dilakukan oleh seluruh pihak untuk meminimalkan dampak bencana dan memberikan bantuan maksimal kepada masyarakat terdampak. “Masyarakat diimbau untuk tetap waspada selama musim penghujan ini dan segera melaporkan kepada pihak berwenang apabila menemukan potensi terjadinya bencana,” ujar Rentin.
Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswati saat diwawancarai, Selasa kemarin mengatakan kepada korban yang selamat pihaknya telah memberikan bantuan makanan sesuai standar pelayanan minimal (SPM) selama 7 hari. Juga melakukan koordinasi pemulangan jenazah, termasuk warga selamat yang ingin pulang.
Petugas melakukan cek kesehatan kepada korban selamat saat musibah longsor di Jalan Kendedes, Desa Ubung Kaja, Denpasar, Selasa (21/1). –IST
"Untuk kepulangan diatensi BPBD Provinsi Jawa Timur (Jatim). Dinas Sosial Denpasar hanya koordinasi terkait ambulan saja di sini, lalu transit di Surabaya," katanya. Nantinya sesampainya di Surabaya, BPBD Jawa Timur yang akan mengantar jenazah ke keluarga korban. Pihaknya juga memberikan bantuan sandang seperti kebutuhan mandi dan lainnya.
Untuk 2 korban selamat yang berada di Panti Asuhan William Booth dilakukan pengecekan oleh Dinas Kesehatan karena mereka masih trauma. "Jika mereka ingin pulang, kami akan fasilitasi lewat Dinas Sosial Jatim," ujarnya. Sementara untuk rencana kepulangan jenazah saat ini masih koordinasi dan satu NIK korban atas nama Wito yang belum didapat. "Masih menunggu, saya masih koordinasi kapan keluarga siap, karena ada anggota keluarga yang juga korban luka-luka dirawat di RS Surya Husadha," imbuh mantan Kabag Kerjasama Setda Kota Denpasar ini.
Selain bantuan dari Dinas Sosial, Pemkot Denpasar juga melakukan pengecekan kesehatan melalui Puskesmas. Hal ini untuk memastikan perawatan serta kesehatan korban selamat pasca bencana. Kadis Kesehatan Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Candrawati mengatakan pengecekan kesehatan ini dilaksanakan untuk memastikan kondisi kesehatan korban selamat. Hal ini diberikan untuk memberikan terapi penyembuhan. Mengingat beberapa korban selamat masih terdapat luka dan lebam di beberapa tubuh.
“Iya terus kita pantau, sekaligus memberikan terapi untuk perawatan agar semua korban selamat dapat sembuh kembali,” ujarnya. Sebanyak 3 korban mendapatkan perawatan dan pengecekan kesehatan di lokasi tempat tinggal sementara. Sedangkan sebanyak 3 korban selamat lainnya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit. Dimana, secara umum korban yang berada di tempat tinggal sementara tergolong sehat. Namun terdapat luka-luka yang masih memerlukan perawatan. “Tentu perawatan optimal akan terus kami berikan, dan semoga seluruh korban selamat dapat kembali sehat,” ungkap Candrawati.
Adapun korban selamat saat musibah longsor di Jalan Kendedes I, Banjar Petang Gede, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Senin (20/1) pagi tercatat ada 6 orang. Kadis Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswati mengatakan dari 6 korban selamat, dua orang untuk sementara ditampung di Panti Asuhan William Booth, Jalan Kebo Iwa Denpasar dan mereka berasal dari Surabaya. Sementara empat korban selamat lainnya masih di RS Surya Husadha.
"Yang selamat ada enam orang. Memang awalnya diinformasikan 3 orang, ternyata ada tercecer yang dibawa ke RS masih belum terhitung. Ada 2 yang dirawat di RS Surya Husadha karena luka, dua lagi menunggui jenazah," jelasnya. Adapun 6 korban selamat ini, yakni Sulaiman,35, asal Senduro, Pasrujambe, Surabaya, Jawa Timur, Aldi Rama Afendi,24, asal Jatisrono Timur 7/24, Ujung, Semampir, Surabaya. Kemudian Abdul Rochim,33, masih di RS, alamat asal Kelurahan Kedung Baruk, Rungkut, Surabaya. Renaldi Gunawan,24, alamat asal Jalan Kali Brantas, Lombok, Fiki Fernando,18, asal Kelurahan Kedung Baruk, Gang Makam, Kecamatan Rungkut, Surabaya yang merupakan keponakan Didik, salah satu korban meninggal. Dan terakhir ada Rizal Hidayahtuloh,19, masih dirawat RS asal Jatisrono Timur 7/24 Ujung, Semampir, Surabaya.
Seperti diberitakan longsor di kawasan Jalan Kendedes 1, Banjar Pagan Gede, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Senin (20/1) pagi memakan korban jiwa. Sebanyak 5 orang tewas tertimbun senderan yang longsor saat berada di kamar kosnya. Selain itu 1 orang mengalami luka berat dan 2 orang luka ringan. Lima orang korban meninggal dunia ini, yakni Didik,25, asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, jenazahnya dibawa ke RSU Surya Husada. Kemudian Dwi,27, asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, jenazahnya dibawa ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar. Kemudian ada Syarif,27, asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Kemudian Kresono,27, asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, jenazahnya dibawa ke RSUP Prof Ngoerah dan Wito,50, asal Malang, Jawa Timur yang ditemukan paling terakhir pukul 16.00 Wita. Jenazah langsung dibawa ke RSUP Prof Ngoerah. 7 mis, adi
Komentar