DLHK Badung Siap Kembangkan Sampah Plastik Jadi Bahan Aspal
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung siap mengelola sampah plastik menjadi bahan baku pembuatan aspal.
MANGUPURA, NusaBali
Kepala DLHK Badung I Putu Eka Merthawan dikonfirmasi, Rabu (6/9), mengaku pihaknya tertarik untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah plastik.
“Masalah sampah merupakan salah satu tantangan yang harus dicarikan solusinya. Kini telah banyak temuan kegunaan sampah plastik. Misalnya sebagai bahan dasar pembuatan aspal, batako tahan gempa, dan paving. Temuan ini kita manfaatkan untuk menekan jumlah sampah plastik,” tutur Merthawan.
Dari berbagai temuan itu, DLHK Badung tertarik untuk mengembangkan inovasi pengolahan sampah menjadi bahan aspal. Menurutnya teknologi yang digunakan dalam pengolahan sangat murah. Selain murah hasil produksinya mudah dijual.
“Kami lebih tertarik untuk mengolah sampah menjadi bahan pembuatan aspal. Kalau dikembangkan untuk pembuatan batako, pasarannya sangat sulit untuk dijual di Bali. Kita ketahui masyarakat Bali dalam membangun rumah sangat memperhatikan latar belakang material bangunan. Sementara kalau diolah untuk menjadi bahan paving, sangat sulit untuk dibuat variasi,” jelas Merthawan.
Ke depan direncanakan akan dikembangkan secara besar-besaran. Sehingga nantinya semua sampah plastik bisa diolah menjadi aspal. “Sampah plastik itu banyak jenisnya. Ada yang memiliki nilai jual tinggi dan ada yang tak memiliki nilai jual. Konsen kami nanti pada sampah plastik yang tak memiliki nilai jual itu. Kalau yang memiliki nilai jual pasti banyak dicari pemulung. Untuk mengembangkannya, rencananya kami akan menggandeng swasta. Kalau tak ada swasta yang mau, maka kami jadikan sebagai pilot project. Inovasi ini sebenarnya salah satu solusi yang bisa menekan jumlah sampah plastik,” lanjutnya.
Selain mengembangkan teknologi pengolah sampah menjadi bahan aspal, DLHK Badung juga akan mengembangkan teknologi daur ulang sampah plastik. Daur ulang itu nanti rencanaya untuk menghadapi musim sampah kiriman di perairan Badung. “Kini masih dalam tahap kajian. Nantinya di Pantai Kuta disiapkan satu unit mobil untuk sampah plastik daur ulang. Gotik yang kami kembangkan ini tak sebatas untuk mendapat penghargaan. Gotik ini kami kembangkan sebagai solusi mengatasi masalah sampah,” ucap Merthawan. *cr64
“Masalah sampah merupakan salah satu tantangan yang harus dicarikan solusinya. Kini telah banyak temuan kegunaan sampah plastik. Misalnya sebagai bahan dasar pembuatan aspal, batako tahan gempa, dan paving. Temuan ini kita manfaatkan untuk menekan jumlah sampah plastik,” tutur Merthawan.
Dari berbagai temuan itu, DLHK Badung tertarik untuk mengembangkan inovasi pengolahan sampah menjadi bahan aspal. Menurutnya teknologi yang digunakan dalam pengolahan sangat murah. Selain murah hasil produksinya mudah dijual.
“Kami lebih tertarik untuk mengolah sampah menjadi bahan pembuatan aspal. Kalau dikembangkan untuk pembuatan batako, pasarannya sangat sulit untuk dijual di Bali. Kita ketahui masyarakat Bali dalam membangun rumah sangat memperhatikan latar belakang material bangunan. Sementara kalau diolah untuk menjadi bahan paving, sangat sulit untuk dibuat variasi,” jelas Merthawan.
Ke depan direncanakan akan dikembangkan secara besar-besaran. Sehingga nantinya semua sampah plastik bisa diolah menjadi aspal. “Sampah plastik itu banyak jenisnya. Ada yang memiliki nilai jual tinggi dan ada yang tak memiliki nilai jual. Konsen kami nanti pada sampah plastik yang tak memiliki nilai jual itu. Kalau yang memiliki nilai jual pasti banyak dicari pemulung. Untuk mengembangkannya, rencananya kami akan menggandeng swasta. Kalau tak ada swasta yang mau, maka kami jadikan sebagai pilot project. Inovasi ini sebenarnya salah satu solusi yang bisa menekan jumlah sampah plastik,” lanjutnya.
Selain mengembangkan teknologi pengolah sampah menjadi bahan aspal, DLHK Badung juga akan mengembangkan teknologi daur ulang sampah plastik. Daur ulang itu nanti rencanaya untuk menghadapi musim sampah kiriman di perairan Badung. “Kini masih dalam tahap kajian. Nantinya di Pantai Kuta disiapkan satu unit mobil untuk sampah plastik daur ulang. Gotik yang kami kembangkan ini tak sebatas untuk mendapat penghargaan. Gotik ini kami kembangkan sebagai solusi mengatasi masalah sampah,” ucap Merthawan. *cr64
Komentar