nusabali

Kayu Langka, Patung Bias Malela Makin Diminati

  • www.nusabali.com-kayu-langka-patung-bias-malela-makin-diminati

BANGLI, NusaBali - Ketersediaan kayu makin langka hingga harganya terus naik. Akibatnya, para pengukir atau pematung kayu banyak beralih ke bahan alternatif, antara lain Bias (pasir) Malela. Perajin ini banyak muncul di Banjar Selat Peken, Desa Selat, Kecamatan Susut.

Bias Malela yakni adonan untuk patung berbahan pasir laut dicampur semen. Perajin patung dan ukiran Bias Malela tidak sulit ditemui di sepanjang jalanan kampung ini. I Nyoman Miasa, salah seorang di antaranya. “Kalau patung kayu ‘kan istimewa, pengerjaannya juga lebih lama,” ujarnya, Selasa (21/1).

Bukan itu saja. Pematung beralih ke media Bias Malela, karena alasan lain, yakni permintaan terhadap patung maupun ukiran  Bias Malela terus ada. Umumnya patung Bias Malela dipasang pada areal bangunan suci. Antara lain di depan pamrajan,  palinggih, dan lainnya termasuk juga berfungsi sebagai hiasan taman. “Karena itulah pematung Bias Malela tetap bertahan,” terang Miasa, ditemani pematung I Nengah Arsa.

Miasa menuturkan patung Bias Malela yang dibuatnya kebanyakan bergaya klasik. Seperti patung dedari, patung satwa  berupa gajah mina, singa sungsang, dan lainnya.

Meskipun tidak melimpah, Miasa mengaku rutin mendapatkan pesanan patung hingga jadi pendapatan. “Ini semua yang tiyang (saya) buat sudah ada pemesannya. Atau, barang sudah laku,” terangnya.

Menurut Miasa, Banjar Selat Peken dari 700-an KK yang ada, sebagian besar penekun patung dan ukiran Bias Malela. Awalnya, kebanyakan pengukir dan pematung kayu. Namun karena kayu semakin langka dan mahal, mengukir dan membuat patung pasir semakin banyak menjadi pilihan. 

Walau tidak sama seperti patung kayu, bukan berarti patung Bias Malela itu murahan.  Harganya juga bermartabat. Bisa dari Rp500.000 - Rp30 juta. “Tergantung ukuran, besar kecil dan banyaknya,” terang Miase diiyakan I Nengah Arsa. Bahan baku, berupa Pasir Malela masih ada dan semen masih gampang diperoleh.7k17

Komentar