Proyek Seawall Pura Luhur Uluwatu Ditarget Selesai Awal Februari
MANGUPURA, NusaBali - Proyek pembangunan seawall untuk menangani keretakan tebing di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung hamper rampung. Hingga saat ini, progres pengerjaan telah mencapai 83 persen dan ditargetkan selesai pada awal Februari 2025.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Badung, Anak Agung Rama Putra, mengatakan progres pengerjaan telah mencapai 83 persen. Dengan progres masing-masing yakni pekerjaan Pengaman Pantai 48,229 persen, Pengaman Tebing/Lereng 4,503 persen, Jalan Akses Menuju Pantai Area Tebing 27,551 persen, serta Renovasi Pura Beji 1,055 persen. Sementara untuk yang 2,648 persen lainnya adalah untuk Detail Engineering Design (DED).
Gung Rama membeberkan jika proyek menghadapi tantangan besar dari arus laut lepas di selatan. Saat ini, pekerjaan telah sampai tanjung, tepat di ujung yang berada di bawah Pura Luhur Uluwatu. “Hantaman arus gelombang itu dari selatan ke utara, biasanya dari barat ke timur. Nah posisi kita bekerja di timur, ombaknya dari selatan ke utara. Karena itu, langkah kami saat ini adalah meredam hantaman dari selatan sebelum melanjutkan pekerjaan revetment,” jelas Gung Rama pada Rabu (22/1).
Untuk mengatasi hantaman ombak, Gung Rama melanjutkan telah dipasang tetrapod atau struktur beton yang berkaki empat sebagai struktur pemecah gelombang, posisinya berada 10 meter dari tebing. Sejauh ini, 138 tetrapod telah disiapkan di lokasi, namun belum diletakkan. Penempatan tetrapod akan dilakukan setelah persiapan alat selesai. Secara keseluruhan, proyek ini akan memasang 2.800 tetrapod untuk meredam arus laut di titik terkuat.
“Sementara Tetrapod 138 sudah di bawah belum peletakan, hari ini (Rabu) setting alat, penempatan akan dilakukan besok (Kamis). Tetrapod fungsinya semacam breakwater,” jelas Gung Rama.
Dari total 1 kilometer panjang revertment yang direncanakan, 392 meter belum selesai dikerjakan. Sebab, hantaman ombak menyebabkan beberapa bagian mengalami penurunan, sehingga saat ini dipasang tetrapod untuk meredam gelombang sebelum melanjutkan pekerjaan revetment.
Sementara, untuk penguatan tebing dilakukan beberapa metode, seperti filling (pengisian rongga). Kemudian dilanjutkan dengan shotcrete atau beton semprot dan pemasangan jaring bata atau wiremesh untuk memperkuat struktur batuan yang mengalami kerapuhan akibat faktor air. Saat ini, proses pelapisan sudah mencapai 500 meter persegi dari target 1.100 meter persegi.
Disinggung progres untuk area Pura Beji, Gung Rama mengatakan jika pengerjaan masih berlangsung dan diperkirakan selesai dalam dua hari ke depan. Material seperti batu telah dipesan sesuai permintaan agar sesuai dengan estetika Pura Luhur Uluwatu. Selain itu, persiapan pemasangan Palinggih dan Bale Seke Enam juga telah selesai, tinggal tahap pemasangan.
Meskipun awalnya ditargetkan selesai pada 31 Desember 2024, proyek ini mendapatkan perpanjangan waktu selama 50 hari, dengan target penyelesaian pada awal Februari 2025. “Target keseluruhan, ada perpanjangan waktu dengan denda. Target rampung di awal Februari 2025 karena ada perpanjangan waktu 50 hari, harusnya selesai 31 Desember 2024. Kesulitan kita di titik tanjung, karena arus laut,” kata Gung Rama. 7 ol3
1
Komentar