Cara Melancarkan BAB
DENPASAR, NusaBali.com - Susah buang air besar (BAB) atau sembelit adalah kondisi yang umum dialami. Sembelit biasanya ditandai dengan frekuensi BAB yang kurang dari tiga kali seminggu serta tinja yang keras dan sulit dikeluarkan.
Karena itu, memahami penyebab, cara alami untuk melancarkan BAB, serta opsi obat yang tersedia adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Berikut adalah pembahasan tentang penyebab sembelit, metode alami untuk melancarkan BAB, dan rekomendasi obat pelancar BAB secara komprehensif.
Penyebab Susah Buang Air Besar
Sembelit dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Sebab dari masalah ini dapat berkaitan dengan pola makan, gaya hidup, maupun kondisi medis tertentu.
Berikut adalah beberapa penyebab utama sembelit:
1. Kurangnya Asupan Serat
Acap mengonsumsi makanan yang rendah serat merupakan salah satu penyebab utama sembelit. Ini karena serat membantu meningkatkan berat dan ukuran tinja serta melakukannya sehingga mempermudah pergerakannya melalui usus. Oleh sebab itu, tanpa asupan serat yang cukup, tinja dapat menjadi keras dan kering, yang membuatnya sulit untuk dikeluarkan.
2. Dehidrasi
Kekurangan cairan dalam tubuh menyebabkan tubuh menyerap lebih banyak air dari tinja, membuatnya kering dan keras. Kondisi ini memperlambat pergerakan tinja di usus, yang kemudian menyebabkan sembelit. Menghindari dehidrasi sangat penting untuk menjaga pencernaan tetap sehat.
3. Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup sedentari atau kurang bergerak dapat memperlambat gerakan otot-otot usus yang membantu mendorong tinja keluar. Maka, aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau berolahraga ringan dapat membantu meningkatkan aktivitas usus dan mencegah sembelit.
4. Kebiasaan Menunda BAB
Menunda keinginan untuk buang air besar dapat menyebabkan penumpukan tinja di usus besar. Tinja yang terlalu lama tertahan akan kehilangan kandungan airnya, sehingga menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Kebiasaan ini juga dapat melemahkan refleks alami tubuh untuk BAB di masa depan.
5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat seperti antasida yang mengandung aluminium atau kalsium, opioid, dan antidepresan dapat menyebabkan sembelit sebagai efek samping. Jika Anda mengalami sembelit setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu, segera konsultasikan dengan dokter untuk menemukan solusi yang tepat.
6. Gangguan Kesehatan
Kondisi medis seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), hipotiroidisme, atau diabetes juga dapat menyebabkan sembelit. Dalam kasus ini, sembelit biasanya memerlukan penanganan khusus berdasarkan diagnosis dokter.
Cara Melancarkan BAB Secara Alami
Jika Anda mengalami sembelit, ada beberapa cara alami yang dapat membantu melancarkan BAB tanpa perlu menggunakan obat-obatan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda coba:
1. Perbanyak Konsumsi Serat
Serat membantu meningkatkan volume dan kelembutan tinja, mempermudah pergerakannya di usus. Konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan (apel, pir, stroberi), sayuran hijau (bayam, brokoli), kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Pastikan untuk meningkatkan asupan serat secara bertahap agar tubuh dapat beradaptasi.
2. Minum Air yang Cukup
Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik adalah langkah penting untuk melancarkan BAB. Minumlah setidaknya 8 gelas air setiap hari, atau lebih jika Anda banyak beraktivitas. Juga, hindari minuman berkafein atau beralkohol karena dapat menyebabkan dehidrasi.
3. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, jogging, atau yoga dapat merangsang aktivitas usus dan mempercepat pencernaan. Oleh karena itu, luangkan waktu setidaknya 30 menit setiap hari untuk berolahraga ringan guna membantu melancarkan BAB secara alami.
4. Buat Jadwal BAB yang Teratur
Membiasakan tubuh untuk buang air besar pada waktu yang sama setiap hari dapat membantu melatih refleks tubuh. Cobalah untuk pergi ke toilet setelah sarapan karena makanan merangsang refleks usus besar untuk bekerja lebih aktif.
5. Konsumsi Probiotik
Probiotik seperti yang ditemukan dalam yogurt atau suplemen, dapat membantu meningkatkan kesehatan mikrobiota usus. Bakteri baik ini berperan dalam melancarkan pencernaan dan mengurangi risiko sembelit.
Rekomendasi Obat Pelancar BAB
Jika metode alami tidak memberikan hasil yang memadai, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan obat pelancar BAB. Tapi, sebelum menggunakan obat pelancar BAB, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Ini terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.
Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan:
1. Laktulosa (Lactulax Sirup)
Laktulosa adalah laksatif osmotik yang bekerja dengan cara menarik air ke dalam usus besar, melunakkan tinja dan mempermudah pengeluarannya. Obat ini biasanya tersedia dalam bentuk sirup dan aman untuk digunakan jangka panjang dengan dosis yang sesuai anjuran dokter.
2. Bisakodil (Dulcolax)
Bisakodil adalah laksatif stimulan yang merangsang kontraksi otot-otot usus besar untuk membantu mendorong tinja keluar. Tersedia dalam bentuk tablet dan supositoria, obat ini biasanya bekerja dalam waktu 6 hingga 12 jam setelah dikonsumsi.
3. Sennosida (Laxing)
Sennosida berasal dari ekstrak daun senna, yang merupakan laksatif alami. Obat ini bekerja dengan cara merangsang gerakan peristaltik usus dan biasanya efektif dalam waktu 8 hingga 12 jam setelah konsumsi.
4. Polietilen Glikol (Microlax)
Polietilen glikol adalah laksatif osmotik yang meningkatkan kandungan air dalam tinja, mempermudah pengeluarannya. Microlax biasanya tersedia dalam bentuk enema mikro yang memberikan efek cepat, sekitar 5 hingga 15 menit setelah penggunaan.
5. Magnesium Hidroksida (Milk of Magnesia)
Magnesium hidroksida adalah laksatif yang bekerja dengan menarik air ke usus dan meningkatkan gerakan usus. Obat ini juga memiliki efek antasida, sehingga dapat meredakan gejala lain seperti sakit perut ringan.
Berikut adalah sedikit pembahasan tentang cara melancarkan BAB. Tentu, memahami penyebab sembelit dan menerapkan cara-cara alami untuk melancarkan BAB, Anda dapat menjaga kesehatan pencernaan secara optimal. Namun, jika sembelit berlangsung lama atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut.
Komentar