Himpsi dan APA Kolaborasi Dalam Strategi Pengembangan Ilmu dan Praktik Psikologi
Seminar Internasional
Himpunan Psikologi Indonesia
American Psychological Association
Psikologi
Kolaborasi
DENPASAR, NusaBali - Ilmu psikologi kini dihadapkan pada tantangan untuk terus relevan dalam menjawab kebutuhan masyarakat modern, mulai dari kesehatan mental hingga pengembangan sumber daya manusia.
Dalam upaya menjawab tantangan tersebut, Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) bersama American Psychological Association (APA) memprakarsai diskusi dan kolaborasi internasional yang menyoroti pentingnya pengembangan ilmu psikologi untuk membangun masa depan bangsa.
Dengan tema ‘The Future of Psychology: How Psychological Science and Practices Contribute in Building the Nation’. seminar ini merupakan momen bersejarah. Hal itu karena untuk pertama kalinya APA, sebagai asosiasi psikologi terbesar di dunia, menyelenggarakan seminar di Indonesia, yang berlangsung di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar, pada Minggu (26/1), sekaligus menutup rangkaian seminar sebelumnya yang dilakukan di Jakarta pada 22 Januari 2025 dan Surabaya pada 24 Januari 2025.
Lebih dari 100 peserta hadir dalam acara ini, yang melibatkan psikolog, mahasiswa, akademisi, dan praktisi dari berbagai sektor. Dibuka oleh Ketua II Pengurus Pusat Himpsi Dr Henndy Ginting SPsi MSi Psikolog, mewakili Ketua Umum Himpsi Dr Andik Matulessy. Dalam sambutannya, dia menyampaikan kolaborasi dengan APA merupakan langkah konkret Himpsi untuk memperkuat hubungan komunitas psikologi Indonesia dengan dunia internasional.
Hadir sebagai pembicara utama, CEO APA Arthur C Evans, Direktur Senior APA untuk Urusan Internasional Amanda Clinton, dan perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Ayu Indah Yustikarini.
Mereka membahas mengenai pentingnya membangun kompetensi multikultural dan juga isu mendasar dalam kompetensi psikologi secara umum yang dibutuhkan oleh psikolog di Indonesia. Hal ini dikatakannya relevan dalam industri pariwisata dan kesehatan pariwisata, yang menjadi sektor unggulan di Bali.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata kesehatan, tetapi hal itu memerlukan pendekatan psikologi yang komprehensif, baik untuk pengunjung maupun tenaga kerja lokal,” kata Clinton ditemui di sela-sela acara.
Dia juga menjelaskan salah satu fokus utama dari kegiatan ini adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan profesionalisme psikologi di Indonesia. “Psikologi adalah fondasi penting dalam membangun bangsa. Kami ingin memanfaatkan forum ini untuk menjawab tantangan besar, seperti meningkatnya kasus kesehatan mental dan kebutuhan akan pendekatan berbasis budaya lokal,” ucapnya.
“Kami memilih tiga kota utama agar dapat menjangkau peserta dari berbagai daerah. Dengan kegiatan ini, kami ingin membangun sinergi antara ilmuwan, akademisi, dan praktisi psikologi untuk bersama-sama memajukan psikologi di Indonesia,” tambahnya.
Debra Kawahara, Presiden terpilih APA, membahas perkembangan intervensi trauma psikologis yang dapat diadaptasi untuk konteks Indonesia. Gambaran dan perkembangan intervensi ini diharapkannya dapat menambah pengetahuan peserta terkait ragam intervensi yang berkembang baik di tataran global, maupun yang dapat dikembangkan secara spesifik sesuai dengan konteks Indonesia.
“Konteks lokal sangat penting dalam merancang intervensi psikologis yang efektif. Kami berharap wawasan yang dibagikan di sini dapat membantu mengatasi tantangan kesehatan mental di Indonesia,” ungkapnya.
Sebagai puncak acara, Himpsi dan APA menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk mendukung pengembangan pendidikan dan penelitian di bidang psikologi. Hal ini menjadi pijakan awal untuk menciptakan program-program inovatif dan berdampak luas di masa depan.
Selain itu, Himpsi juga melakukan deklarasi bersama dengan beberapa dekan fakultas psikologi dari perguruan tinggi di Bali dan Indonesia Timur, menandai dimulainya kolaborasi yang lebih erat untuk mengembangkan keilmuan dan praktik psikologi.
Himpsi berharap kegiatan ini menjadi awal dari rangkaian program lanjutan yang lebih besar, seperti seminar lanjutan, program pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kolaborasi penelitian lintas negara. 7 cr79
1
Komentar