Kerikil Berserakan Bahayakan Pengguna Jalan
Warga Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana keluhkan proyek perbaikan jalan di jalur Denpasar-Gilimanuk di sepanjang Desa Pulukan hingga Desa Medewi.
NEGARA, NusaBali
Warga menduga kerikil sengaja dibuat berserakan untuk mengelabui kualitas aspal. Kerikil yang berserakan dikhawatirkan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas bagi pengguna jalan.
Salah seorangw warga Desa Pulukan, I Gede Adi Winarta, 20, mengatakan kerikil dan batu pecahan dicecerkan setelah perbaikan ruas utama, Oktober 2015 lalu. Warga sempat menimbun kerikil itu dengan tanah agar tak membahayakan pengguna jalan. Sebelum kerikil ditimbun tanah, beberapa kali terjadi kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan itu terjadi saat berpapasan dengan mobil ataupun bus, dan pemotor ngerem mendadak. “Kerikil ini membahayakan,” tambahnya.
Warga lainnya, Sapuanan, 45, berharap ada tindak lanjut pengaspalan agar kerikil tak berceceran. Sebab upaya mengurug dengan tanah tak maksimal. Selain picu debu saat musim panas, juga tanah terkikis, atau bahkan licin berlumpur saat musim hujan. Apalagi Medewi ramai dikunjungi wisatawan sehingga khawatir turis tergelincir akibat cceran kerikil.
Sementara Perbekel Desa Pulukan, I Wayan Armawa, mengaku sudah sering menerima keluhan terkait kerikil di bahu jalan itu. Biasanya, ketika ada kerikil yang diserakkan di bahu jalan, menandakan akan ada perlebaran jalan. Kalaupun tidak dilakukan pengaspalan, biasanya dilakukan pengerasan sehingga tidak sampai membahayakan. “Mudah-mudahan kerikilnya segera diaspal,” harap Armawa. 7 ode
1
Komentar