nusabali

Porjar Ajang Eksistensi Tarung Derajat

Kodrat Bali Targetkan Tradisi Emas di Level Nasional

  • www.nusabali.com-porjar-ajang-eksistensi-tarung-derajat

Porjar menjadi bagian dari proyeksi jangka panjang dan bertahap. Dari Porjar, menuju Kejurprov, Porprov Bali, kemudian PON. Jadi itu proyeksi pembinaan dan prestasi jangka panjang agar tarung derajat eksis dan memberi kontribusi positif bagi Bali.

DENPASAR, NusaBali
Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) menjadi ajang bagi eksistensi tarung derajat di Bali. Banyak petarung lahir dari Porjar Bali. Karena itu, Porjar di kalangan siswa SD, SMP, maupun SMA/SMK harus digelar secara rutin, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. 

Demikianlah salah satu keputusan dalam Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) yang dilaksanakan Pengurus Provinsi Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bali. Selain soal Porjar, pertemuan antar Pengurus Kabupaten/Kota Kodrat se-Bali itu juga bertekad mempertahankan tradisi medali emas dalam setiap event nasional. 

Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Kodrat Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka menegaskan soal dua keputusan tersebut. Ya, pertama agar bela diri tarung derajat tetap eksis di kalangan siswa dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK. Sehingga harus rutin mengikutsertakan atlet dalam kejuaraan antarpelajar atau Porjar dan membentuk kegiataan ekstrakurikuler di berbagai sekolah di Bali.

"Porjar itu memiliki peran yang sangat penting. Dengan adanya Porjar, artinya pendidikan dan pembinaan usia dini terlaksana dengan baik," kata Gung Cok, panggilan akrab Anak Agung Bagus Tri Candra Arka, Minggu (26/1).

Menurut Gung Cok, adanya Porjar menjadi bagian dari proyeksi jangka panjang dan bertahap. Dari Porjar, menuju Kejuaraan Provinsi (Kejurprov), Porprov Bali, kemudian Pekan Olahraga Nasional (PON). 

"Jadi itu proyeksi jangka panjang pembinaan dan prestasi agar tarung derajat eksis dan memberi kontribusi positif bagi Bali dalam setiap ajang PON," ungkap Gung Cok, yang juga Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Bali ini.

Sedangkan keputusan kedua, kata Gung Cok, Kodrat Bali menargetkan dan menjaga tradisi medali emas tarung derajat dalam ajang nasional pada 2025. Menurutnya, ada dua agenda nasional pada tahun 2025, yakni Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas). 

"Juara di Porjar Bali tahun ini akan kami siapkan untuk Popnas. Lalu untuk Pomnas, kami menginstruksikan kepada seluruh pelatih untuk mendata atletnya yang masih kuliah," kata Gung Cok, yang juga Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali ini. 

Dalam keputusan kedua itu juga turut disinggung persiapan Porprov Bali 2025, terutama untuk kelas yang dipertandingkan. Khusus di kelas tarung putra-putri masih mengacu dengan PON 2024. Namun sekarang ada tambahan 2 seni gerak putra-putri. 

"Umur minimal dan maksimal di kelas tarung yakni 15 sampai 27 tahun. Sedangkan di seni gerak minimal 14 tahun," pungkas Gung Cok. dar

Komentar